Penyebab Keringat Dingin yang Jarang Disadari
Keringat dingin juga bisa menjadi gejala penyakit jantung, khususnya penyakit arteri koroner.//Foto: Freepik----
Radarlambar.Bacakoran.co -Keringat dingin—suatu fenomena yang mungkin pernah Anda alami tanpa tahu penyebabnya. Keringat yang keluar bukan karena aktivitas fisik atau panasnya suhu udara, melainkan sebagai respons tubuh terhadap berbagai kondisi tertentu. Keringat dingin biasanya muncul di bagian tubuh seperti ketiak, telapak tangan, dan telapak kaki, dan bisa terjadi kapan saja, bukan hanya pada malam hari seperti yang terjadi pada night sweats.
Banyak yang tidak menyadari, bahwa keringat dingin sering kali merupakan gejala dari kondisi medis yang lebih serius. Apa saja penyebabnya? Berikut adalah beberapa faktor yang mungkin tidak Anda sadari:
1. Gula Darah Rendah
Kondisi ini bisa membuat Anda merasa kedinginan dan lembap meski tidak sedang beraktivitas fisik. Orang dengan diabetes, terutama yang mengonsumsi insulin, lebih rentan mengalami hipoglikemia atau penurunan kadar gula darah. Penurunan gula darah ini bisa disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk makan tidak cukup setelah mengonsumsi obat diabetes. Gejalanya, selain keringat dingin, bisa mencakup pusing, sakit kepala, dan kebingungan. Dr. Andrei Brateanu, seorang spesialis penyakit dalam, menekankan pentingnya menjaga kadar gula darah agar tidak turun terlalu rendah.
2. Gangguan Endokrin
Ketika tubuh menghasilkan hormon tiroid berlebih, metabolisme tubuh meningkat, yang dapat menyebabkan kecemasan, jantung berdebar-debar, dan berkeringat lebih banyak dari biasanya. Gangguan endokrin, seperti hipertiroidisme, dapat memengaruhi pengaturan suhu tubuh oleh hipotalamus di otak, yang bertugas menjaga keseimbangan tubuh. Ketidakseimbangan hormon ini bisa memicu keringat dingin yang tidak diketahui penyebabnya.
3. Penyakit Jantung dan Serangan Jantung
Keringat dingin juga bisa menjadi gejala penyakit jantung, khususnya penyakit arteri koroner. Penyakit ini terjadi ketika plak menumpuk di dalam arteri, yang dapat memperlambat aliran darah ke jantung. Jika aliran darah berhenti total, serangan jantung bisa terjadi. Jika Anda merasa kedinginan disertai dengan keringat dingin, bahkan tanpa nyeri dada, Dr. Brateanu menyarankan untuk segera mencari pertolongan medis, karena ini bisa jadi tanda serangan jantung yang sedang berlangsung.
4. Menopause dan Perubahan Hormon
Perubahan hormon yang terjadi selama menopause sering kali menyebabkan hot flashes—saat tubuh merasa panas secara tiba-tiba. Namun, setelah gejala ini berlalu, keringat dingin bisa muncul saat tubuh kembali menyesuaikan suhu normalnya. Ini adalah respons alami tubuh terhadap perubahan hormon, tetapi bisa mengganggu kenyamanan.
5. Infeksi
Kemudian dapat dikarenakan Infeksi seperti flu maupun COVID-19 dimana itu bisa meningkatkan suhu tubuh, menyebabkan demam. Setelah tubuh mulai pulih dan suhu tubuh turun, keringat dingin pun bisa muncul. Begitu juga dengan infeksi bakteri yang menyebabkan kondisi serupa. Keringat dingin di sini merupakan bagian dari proses tubuh yang menyesuaikan diri dengan penurunan suhu setelah demam.
6. Rasa Sakit dan Syok
Nyeri hebat akibat cedera atau kondisi medis tertentu, seperti batu ginjal atau batu empedu, dapat memicu keringat dingin. Tubuh akan memasuki mode "melawan atau lari", di mana adrenalin diproduksi dalam jumlah banyak, meningkatkan tekanan darah dan menyebabkan keringat. Keringat dingin yang muncul dalam kondisi sakit ini juga bisa menjadi tanda bahwa Anda sedang mengalami syok, yang merupakan kondisi darurat medis yang memerlukan penanganan segera.
7. Stres, Kecemasan, dan Serangan Panik
Stres dan kecemasan bisa memicu respons tubuh yang serupa dengan serangan panik—detak jantung yang cepat, pernapasan yang memburu, dan keringat dingin. Gejala ini sering disalahartikan sebagai gejala serangan jantung karena bisa sangat mirip, termasuk mual dan nyeri dada. Dr. Brateanu menyarankan agar Anda mencari pertolongan medis untuk memastikan apakah keringat dingin disebabkan oleh serangan panik atau masalah medis yang lebih serius.
Keringat Dingin: Tanda Masalah Kesehatan Serius
Meskipun keringat dingin sendiri bukanlah kondisi yang berbahaya, ia bisa menjadi pertanda masalah kesehatan yang lebih serius. Jika Anda sering mengalami keringat dingin, terutama disertai gejala lain seperti pusing, kebingungan, atau nyeri dada, segera cari pertolongan medis. Pemeriksaan medis yang tepat akan membantu memastikan penyebabnya dan memberikan penanganan yang sesuai.
Ingat, kondisi medis yang mendasari keringat dingin—seperti gangguan hormon, penyakit jantung, atau infeksi—dapat berbahaya jika tidak ditangani dengan tepat. Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter untuk memastikan kondisi tubuh Anda tetap sehat dan aman. (*)