Bahaya Memberikan Air Putih kepada Bayi

Memberikan air putih kepada bayi di bawah usia 6 bulan sangat tidak disarankan karena lebih banyak risikonya dari pada manfaatnya.// Foto: Ilustrasi.--

Radarlambar.Bacakoran.co - Memberikan air putih kepada bayi di bawah usia 6 bulan sangat tidak disarankan karena lebih banyak risikonya daripada manfaatnya. Kebutuhan cairan dan nutrisi bayi pada usia tersebut sebenarnya sudah tercukupi dengan ASI atau susu formula.

Pada enam bulan pertama kehidupannya, bayi dianjurkan mendapatkan ASI eksklusif, yang berarti hanya menerima ASI tanpa tambahan makanan atau minuman lain, termasuk air putih.

Risiko Memberikan Air Putih kepada Bayi. Pemberian air putih kepada bayi di bawah usia 6 bulan dapat menyebabkan beberapa masalah kesehatan, seperti:

1. Perut kembung

Air putih dapat menyebabkan perut bayi kembung karena sistem pencernaannya belum siap untuk menyerap cairan lain dengan baik. Kapasitas perut bayi juga masih kecil, sehingga pemberian air putih berlebihan dapat memengaruhi kenyamanan mereka.

2. Diare

Bayi yang mengonsumsi air putih lebih berisiko terkena diare, terutama jika air tersebut tidak steril. Jika Anda menggunakan susu formula yang memerlukan air, pastikan air tersebut direbus hingga suhu minimal 80°C. Bila menggunakan air kemasan, periksa kandungan natrium dan sulfat agar tetap aman untuk bayi.

3. Keracunan air

Memberikan terlalu banyak air putih dapat menyebabkan keracunan air, yaitu kondisi ketika kadar garam dalam darah bayi menurun drastis, sehingga mengganggu keseimbangan elektrolit tubuh. Gejala keracunan air meliputi muntah, diare, pembengkakan tubuh, bahkan risiko kejang atau koma.

4. Kekurangan gizi

Air putih bisa membuat bayi merasa kenyang sehingga asupan ASI atau susu formula menjadi berkurang. Hal ini dapat berdampak pada pertumbuhan dan perkembangan bayi, termasuk risiko malnutrisi dan penurunan berat badan.

Kapan Bayi Boleh Minum Air Putih?

Pemberian air putih hanya dianjurkan pada kondisi tertentu:

* Setelah berusia 6 bulan: Air putih boleh diberikan dalam jumlah kecil (maksimal ½ gelas per hari), terutama jika bayi mulai mengonsumsi makanan pendamping ASI (MPASI).

* Dehidrasi: Jika bayi mengalami dehidrasi akibat diare, muntah, atau demam, dokter mungkin menyarankan pemberian cairan elektrolit khusus untuk bayi.

* Kehausan: Setelah usia 6 bulan, bayi dapat diberikan air putih saat haus, tetapi tetap utamakan ASI atau susu formula sebagai sumber nutrisi utama.

Hindari memberikan minuman lain, seperti teh, jus, atau minuman bersoda, karena tidak cocok untuk bayi. Jika Anda ragu mengenai pemberian air putih atau bayi menunjukkan gangguan kesehatan, konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan panduan terbaik.(*)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan