Lowongan Pekerjaan AI Diprediksi Meningkat, Industri Banyak Butuhkan Keahlian AI
Ilustrasi pemanfaatan kecerdasan buatan artificial intelligence (AI). Foto/SHUTTERSTOCK--
Radarlambar.bacakoran.co- Pada tahun 2024, teknologi kecerdasan buatan (AI) semakin berkembang pesat, dan diperkirakan akan menciptakan banyak lowongan pekerjaan baru di tahun 2025.
Platform lowongan kerja seperti Indeed menyatakan bahwa pekerja dengan keahlian dalam AI, terutama di bidang machine learning (ML) dan aplikasi AI lainnya, akan semakin dibutuhkan.
Hannah Calhoon, VP AI di Indeed, menyebutkan bahwa industri teknologi dan informasi (IT), yang sebelumnya mengalami pemutusan hubungan kerja (PHK) massal, akan kembali memulihkan diri dengan membuka banyak posisi terkait AI.
Calhoon juga menambahkan bahwa perusahaan non-IT akan semakin membutuhkan karyawan yang mampu mengimplementasikan AI ke dalam alur kerja mereka.
Banyak perusahaan ini tidak akan merekrut engineer machine learning atau data scientist untuk mengembangkan model AI sendiri, tetapi akan mencari orang yang memahami ekosistem AI dan bisa memilih alat yang tepat untuk diterapkan dalam bisnis mereka.
Selain itu, menurut Randstad, ada beberapa sektor AI yang sangat dibutuhkan, seperti pengembang model natural-language processing (NLP), yang memiliki tingkat permintaan dua kali lipat lebih tinggi daripada rata-rata lowongan kerja lainnya.
Di AS, kebutuhan untuk pekerjaan di bidang NLP mencapai 14 persen, yang mencerminkan permintaan tinggi di sektor ini. Perusahaan juga kesulitan mencari pekerja terampil di bidang AI yang sangat terspesialisasi ini.
Di sisi lain, permintaan untuk generative AI juga terus meningkat. Indeed melaporkan bahwa penyebutan istilah "generative AI" dalam lowongan pekerjaan di AS naik 3,5 kali lipat pada September 2024 dibandingkan tahun sebelumnya.
Meskipun hanya sedikit perekrut yang mencari ahli generative AI, keterampilan dasar untuk menggunakan platform AI diperkirakan akan semakin dibutuhkan dalam berbagai posisi dalam beberapa tahun mendatang.
Selain di sektor besar, bisnis kecil juga mulai mengadopsi AI. Sebuah survei yang dilakukan oleh Kamar Dagang AS menemukan bahwa pada pertengahan 2024, empat dari sepuluh bisnis kecil sudah menggunakan generative AI, dan banyak yang berencana untuk mengadopsi teknologi serupa.
Peningkatan adopsi AI di kalangan bisnis kecil ini kemungkinan akan menciptakan permintaan untuk pemimpin bisnis yang memiliki keahlian dalam AI.
Menurut laporan firma riset Altrata, jumlah posisi kepala AI di perusahaan-perusahaan telah meningkat 70 persen dari tahun ke tahun hingga Oktober 2024.
Nicole Kyle, yang meneliti tren pekerjaan masa depan, meyakini bahwa meskipun AI dapat menggantikan beberapa pekerjaan yang sebelumnya dilakukan oleh manusia, AI juga akan menciptakan banyak pekerjaan baru di bidang teknologi.(*)