Rajab, Bulan Mulia dan Kesempatan Memperbanyak Amal Kebaikan
Ilustrasi / Foto--Freepik--
Radarlambar.Bacakoran.co - Rajab, bulan ketujuh dalam kalender Hijriah, merupakan salah satu dari empat bulan haram yang Allah SWT muliakan. Bulan ini memiliki keistimewaan khusus karena dijadikan waktu yang tepat untuk meningkatkan ibadah sekaligus menjauhi segala bentuk maksiat. Dalam Al-Qur’an, Allah menyebut bulan-bulan haram sebagai waktu yang memiliki keutamaan istimewa.
Salah satu peristiwa penting yang terjadi di bulan ini adalah Isra’ Mi’raj, di mana Nabi Muhammad SAW menerima perintah salat lima waktu yang menjadi kewajiban utama bagi umat Islam. Selain itu, bulan Rajab diyakini sebagai momen istimewa di mana pahala dari amal saleh akan dilipatgandakan, sementara dosa yang dilakukan pada bulan ini pun lebih berat konsekuensinya.
Untuk memanfaatkan keutamaan Rajab, umat Islam dianjurkan melaksanakan berbagai amalan, seperti berpuasa sunnah. Puasa di hari-hari tertentu yakni Senin serta Kamis, atau puasa Ayyamul Bidh yakni pada tanggal 13,14 dan 15 di bulan hijriah juga sangat dianjurkan.
Selain itu, memperbanyak istighfar adalah cara terbaik untuk memohon ampunan atas dosa-dosa dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Sedekah juga menjadi amalan utama yang sangat dianjurkan di bulan Rajab karena selain mendekatkan diri kepada Allah, sedekah juga membantu meringankan beban sesama.
Tak ketinggalan, umat Islam dianjurkan membaca doa khusus seperti, “Ya Allah, berkahilah kami di bulan Rajab dan Sya’ban, serta sampaikanlah kami ke bulan Ramadhan,” sebagai bentuk persiapan menghadapi bulan suci Ramadhan yang semakin dekat.
Bulan rajab menjadi waktu yang tepat untuk meningkatkan kualitas spiritual serta amal ibadah. Dengan memanfaatkan keutamaan bulan ini, umat Islam dapat memperbaiki diri, memperkuat hubungan dengan Sang Pencipta, dan mempersiapkan hati menyambut Ramadhan dengan penuh semangat. Mari jadikan bulan Rajab sebagai momen terbaik untuk memperbaiki kualitas diri dan mendekatkan diri kepada Allah.(*)