Tahun Ini, Pemkab Diminta Prioritaskan Perbaikan Jalan Talang Tengah
NANTIKAN PEMBANGUNAN : Sudah bertahun-tahun warga Pemangku Talangtengah di Pekon Tanjungraya Kecamatan Sukau Lampung Barat mengeluhkan kondisi jalan yang belum juga membaik. Foto Edi Prasetya--
SUKAU - Warga Pemangku Talangtengah di Pekon Tanjungraya, Kecamatan Sukau, Kabupaten Lampung Barat, memulai tahun 2025 dengan harapan besar untuk perbaikan jalan rusak yang telah lama menjadi keluhan mereka.
Meskipun telah berulang kali diusulkan dalam Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) baik di tingkat pekon maupun kecamatan, jalan sepanjang 6 kilometer yang menjadi urat nadi perekonomian masyarakat setempat ini, masih menyisakan 500 meter yang sangat memprihatinkan kondisinya, terutama saat musim hujan.
Sebagai satu-satunya akses utama bagi masyarakat Pemangku Talangtengah untuk keluar-masuk wilayah itu, jalan tersebut sangat vital untuk kelancaran aktivitas sehari-hari. Selain itu, jalan ini juga menjadi jalur utama untuk mengeluarkan hasil pertanian yang merupakan sumber penghidupan bagi banyak keluarga di daerah tersebut. Namun, dengan kondisi jalan yang masih rusak parah, mobilitas warga terganggu, dan tak jarang pengendara terjatuh akibat jalan yang berlubang dan licin.
“Setiap kali musim hujan datang, kami selalu merasa khawatir. Jalan ini sangat berbahaya. Sudah banyak pengendara yang terjatuh, baik itu sepeda motor maupun kendaraan lain. Kami berharap pemerintah segera turun tangan memperbaikinya," ujar Raman, salah seorang warga setempat.
Bukan hanya masalah keselamatan, tetapi perbaikan jalan ini juga sangat berkaitan dengan kondisi perekonomian masyarakat. Dengan jalan yang rusak, distribusi hasil pertanian menjadi sangat terbatas. Petani sering kali menghadapi kesulitan dalam mengangkut produk mereka ke pasar, yang tentu saja berdampak pada pendapatan mereka. Sering kali, hasil bumi mereka harus dijual dengan harga yang lebih rendah karena terbatasnya akses ke pasar.
Menanggapi hal tersebut, Peratin Tanjungraya, Johan Safri, mengungkapkan bahwa masalah ini telah disampaikan kepada pemerintah daerah melalui berbagai forum musrenbang.
“Kami sudah berulang kali mengusulkan perbaikan jalan ini. Warga berharap jalan yang tersisa 500 meter ini segera dibangun agar tidak ada lagi kendala yang menghambat mobilitas dan perekonomian mereka,” jelasnya.
Kondisi jalan yang masih berupa onderlagh atau batu kasar tajam menyebabkan kendaraan hanya bisa melintas dengan sangat hati-hati. Jalan yang sulit dilalui ini, terutama saat hujan, semakin memperburuk situasi. Warga berharap agar tahun 2025 ini menjadi titik balik bagi pemenuhan kebutuhan dasar mereka, yakni infrastruktur jalan yang layak dan aman.
Kebutuhan untuk memperbaiki jalan ini tidak hanya menjadi masalah lokal, tetapi juga berkaitan dengan kesejahteraan jangka panjang masyarakat. Jalan yang baik akan mendukung kelancaran distribusi barang, mempermudah mobilitas masyarakat, dan yang terpenting, meningkatkan keselamatan.
“Kami berharap pemerintah daerah segera merealisasikan perbaikan ini. Jalan ini tidak hanya sebagai jalur transportasi, tetapi juga menjadi simbol kemajuan dan perhatian pemerintah terhadap warganya,” tambah Johan.
Dengan adanya perhatian serius dari pemerintah, perbaikan jalan ini diharapkan tidak hanya memperbaiki infrastruktur fisik, tetapi juga memberikan dampak positif terhadap ekonomi dan kualitas hidup warga. Jalan yang lebih baik berarti lebih banyak peluang bagi petani untuk mengembangkan usaha mereka, lebih mudah untuk mengakses layanan kesehatan dan pendidikan, serta lebih aman bagi pengendara yang melintas.
“Tahun 2025 ini, masyarakat Pemangku Talangtengah menantikan janji yang sudah lama mereka dengar, agar pemerintah segera merealisasikan perbaikan jalan yang sangat penting bagi mereka,” pungkasnya. *