Media Asing Soroti Program Makan Bergizi Gratis Presiden Prabowo Subianto
Sejumlah media asing menyoroti penerapan program makan bergizi gratis Presiden Prabowo Subianto yang mulai berjalan sejak, Senin (6/1). Foto/CNN--
Radarlambar.bacakoran.co- Program Presiden Prabowo Subianto yang menyediakan makan siang gratis untuk anak-anak sekolah dan ibu hamil mulai diterapkan pada Senin (6/1).
Program ini mendapat sorotan luas dari media internasional, dengan laporan Agence France-Presse (AFP) yang menyebutnya sebagai upaya untuk mengatasi masalah stunting di Indonesia.
AFP mengungkapkan bahwa dana yang digelontorkan untuk program ini mencapai US$4,3 miliar.
Dalam laporannya, AFP mengutip janji kampanye Prabowo yang berkomitmen menyediakan makanan bergizi bagi 10 juta anak sekolah dan ibu hamil, dengan harapan dapat meningkatkan kualitas hidup dan pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Program makan siang gratis ini juga mendapat perhatian dari media asing lainnya, seperti The Inquirer dari Filipina, Macau Business dari China, serta The Straits Times dan Channel NewsAsia dari Singapura.
Program Makan Bergizi Gratis (MBG) ini resmi diluncurkan oleh pemerintahan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka, dengan titik distribusi yang tersebar di 190 lokasi di 26 provinsi di Indonesia.
"Kami bersyukur karena program ini dimulai lebih cepat dari yang diperkirakan dan tidak menunggu 100 hari atau tepat pada hari ke-78 kepemimpinan Bapak Prabowo,"ujar Kepala Komunikasi Kepresidenan Republik Indonesia, Hasan Nasbi.
Hasan menambahkan, berdasarkan data Badan Gizi Nasional (BGN), terdapat 190 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau dapur MBG yang akan beroperasi di seluruh Indonesia.
Program ini akan menjangkau 3 juta penerima manfaat mulai Januari hingga Maret 2025, dengan target jumlah penerima manfaat yang terus meningkat hingga mencapai 15 juta pada akhir tahun 2025.
Program ini merupakan langkah besar dalam pemenuhan gizi berskala nasional untuk balita, anak-anak sekolah, santri, serta ibu hamil dan menyusui, yang diharapkan dapat mengurangi angka stunting dan meningkatkan kualitas hidup generasi mendatang.(*)