271 Ha Sawah Alami Penurunan Produksi
--
BALIKBUKIT - Berdasarkan data Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura (DTPH) Kabupaten Lampung Barat, sedikitnya 271 hektare areal pertanian khususnya tanaman padi sawah berpotensi mengalami penurunan produksi.
Kepala DTPH Lampung Barat Natadjudin Amran mengatakan, potensi ratusan lahan pertanian yang akan mengalami penurunan hasil produksi itu merupakan imbas dari El Nino. Karena memang fenomena El Nino yang terjadi sejak beberapa bulan terakhir sangat berdampak terhadap sektor pertanian di Lampung Barat.
“Ada ratusan hektar lahan pertanian yang kekeringan dan berpotensi menurunkan produksi hasil pertanian di Lampung Barat, terdapat dua kecamatan yang sangat terdampak fenomena El Nino ini antara lain Kecamatan Suoh dan Bandar Negeri Suoh (BNS). Kedua kecamatan tersebut merupakan wilayah yang memang menjadi sentra hasil pertanian khususnya padi,” jelasnya.
Mayoritas, kata dia, lahan pertanian yang kekeringan terjadi di dua kecamatan itu sehingga terancam gagal panen dan menurunkan produksi pertanian. Untuk Kecamatan Suoh setidaknya kurang lebih 150 hektar yang berpotensi mengalami penurunan produksi akibat gagal panen. Sedangkan untuk Kecamatan BNS sebanyak 121 hektar yang mengalami kekeringan dan mempunyai potensi penurunan produksi.
“Rata-rata sawah di lokasi itu kekeringan. Meski tidak semuanya gagal panen namun dipastikan hasilnya menurun, dengan kondisi seperti itu, saat ini para petani dihadapkan dengan persoalan yang cukup sulit. Sebab menurutnya, pasokan air yang mwngurang bisa menghambat produktivitas para petani yang mayoritas menggantungkan hidupnya dari sektor pertanian. Dampak El Nino terasa di sektor peranian. Banyak sawah di Suoh dan BNS kekurangan air bahkan ada yang kekeringan,” jelasnya.
Terusnya, kondisi ini menjadi kondisi tersulit bagi petani di Lampung Barat, sehingga ini yang menjadi perhatian kita bersama, , normalnya para petani bisa menghasilkan gabah sebanyak 5-6 ton gabah per hektar.
”Namun karena adanya kondisi fenomena El Nino yang terjadi seperti saat ini, produksi gabah tentu akan semakin menurun. Untuk membantu meringankan beban petani dan mengatasi permasalahan yang terjadi, pihaknya juga sudah menyalurkan bantuan,” pungkasnya. (nopri/lusiana)