Teras Malioboro 2 Resmi Ditutup, Proyek Jogja Planning Gallery Siap Dimulai

Teras Malioboro 2 Resmi Ditutup, Proyek Jogja Planning Gallery Siap Dimulai. Foto/net--

Radarlambar.bacakoran.co -Teras Malioboro 2, yang menjadi salah satu area penting bagi para pedagang dan pengunjung kawasan Malioboro, resmi ditutup pada Selasa (14/1) lalu. Sejak Kamis (16/1), kawasan tersebut telah dipagari seng setinggi 2,4 meter dan dijaga oleh petugas keamanan. Penutupan ini menjadi langkah awal dari pembangunan proyek baru yang dinamakan Jogja Planning Gallery (JPG).

Proyek JPG sebagai Solusi Kepadatan dan Fasilitas Edukasi

Kepala Dinas Koperasi dan UKM DIY, Srie Nurkyatsiwi, menjelaskan bahwa Jogja Planning Gallery akan berfungsi sebagai fasilitas edukasi bagi masyarakat, sekaligus menjadi solusi untuk mengurangi kepadatan yang sering terjadi di sepanjang Jalan Malioboro. Proyek ini, menurut Srie, telah direncanakan sejak dua tahun yang lalu, dan proses perencanaan serta penyesuaian terus dilakukan hingga Januari 2025.

Srie menegaskan bahwa penutupan Teras Malioboro 2 bukan keputusan yang mendadak, melainkan hasil dari proses panjang yang melibatkan perencanaan matang demi kenyamanan masyarakat dan pengunjung. “Langkah ini bukan keputusan yang tiba-tiba. Selama 2 tahun hingga Januari 2025 proses perencanaan dan penyesuaian terus dilakukan kata Srie dalam acara Coffee Morning Relokasi Teras Malioboro yang berlangsung di Kompleks Kantor Gubernur DIY pada Rabu (15/1).

Relokasi Pedagang ke Lokasi Baru

Sejalan dengan rencana tersebut, Pemda DIY, yang didukung oleh Dana Keistimewaan, telah menyediakan dua lokasi baru untuk pedagang yang terdampak penutupan Teras Malioboro 2, yaitu Teras Malioboro Ketandan dan Teras Malioboro Beskalan.

Kepala Dinas Kebudayaan Kota Yogyakarta, Yetti Martanti, menambahkan bahwa relokasi pedagang ini telah disosialisasikan sejak 2024. Para pedagang, yang sebelumnya berjumlah 1.041 orang, telah diberitahu bahwa lokasi di Teras Malioboro 2 hanya bersifat sementara dan merupakan area transisi. Hingga kini, sekitar 1.034 pedagang telah berhasil dipindahkan ke lokasi baru.

Teras Malioboro Ketandan yang dapat menampung 605 pedagang kini telah terisi oleh 602 pedagang, sementara Teras Malioboro Beskalan, yang memiliki kapasitas untuk 436 pedagang, telah diisi oleh 432 pedagang.

Penataan untuk Kenyamanan Wisatawan dan Masyarakat

Proses relokasi ini merupakan bagian dari upaya untuk menata kawasan Malioboro agar tetap nyaman, tidak hanya bagi wisatawan, tetapi juga bagi masyarakat lokal. Jogja Planning Gallery diharapkan akan menjadi ikon baru yang memperkaya kawasan Malioboro dan memberikan nilai tambah sebagai fasilitas edukasi dan wisata yang dapat dinikmati oleh pengunjung dari berbagai kalangan.

Dengan adanya penataan ini, diharapkan Malioboro bisa terus menjadi destinasi yang nyaman dan ramah, serta mampu mengakomodasi kebutuhan para pedagang, wisatawan, dan masyarakat Yogyakarta secara keseluruhan. (*)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan