Heboh di Indonesia! Warga Temukan Ikan Purba Langka Coelacanth, Begini Kata BRIN

Warga Kabupaten Gorontalo Utara dihebohkan dengan penemuan ikan coelacanth sepanjang 1 meter oleh nelayan. Foto Istimewa--
Radarlambar.bacakoran.co- Penemuan ikan purba jenis coelacanth di Desa Imana, Kabupaten Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo, menghebohkan warga setempat.
Ikan sepanjang satu meter dengan berat 41 kilogram itu ditemukan dalam keadaan mati oleh seorang nelayan, Oskar Kaluku, saat melaut pada Kamis, 16 Januari 2025.
Menurut Kepala Desa Imana, Isnain Talaban, ikan ini merupakan spesies langka yang dilindungi. Kejadian bermula ketika Oskar melihat ikan besar mendekati perahunya.
Dengan menggunakan alat tangkap tradisional bernama gancu, ia berhasil membawa ikan tersebut ke daratan, di mana warga sekitar terkejut melihat ukurannya yang tidak biasa.
Peneliti dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Haryono, menyebut penemuan ikan coelacanth di Gorontalo tidak mengejutkan.
Sebelumnya, ikan ini telah tercatat di wilayah perairan Sulawesi Utara, yang berdekatan dengan Gorontalo. Bahkan, ekspedisi gabungan pada 2024 menemukan lebih dari 15 individu coelacanth di gua bawah laut Kepulauan Talise, Sulawesi Utara.
Ikan coelacanth dikenal sebagai fosil hidup yang telah ada sejak 400 juta tahun lalu. Spesies ini pertama kali ditemukan di Kepulauan Komoro pada 1938. Di Indonesia, penelitian terhadap coelacanth dimulai pada 2005, dengan jenis Latimeria menadoensis menjadi temuan utama.
Coelacanth diyakini memiliki umur panjang hingga 100 tahun dan tumbuh secara perlahan. Betina baru mencapai kematangan seksual pada usia 50 tahun, sedangkan jantan matang di usia 40 hingga 69 tahun.
Penemuan ini kembali menegaskan pentingnya perairan Indo-Pasifik sebagai habitat utama bagi spesies purba ini.
Meskipun menarik perhatian, penemuan ikan coelacanth mati ini mengingatkan pentingnya pelestarian spesies langka yang memiliki nilai sejarah dan ekologis tinggi.(*)