MBG untuk 82,9 Juta Anak Butuh Dana Tambahan Rp 100 Triliun

SEJUMLAH siswa SD menyantap makanan bergizi gratis saat pelaksanaan program MBG.--Foto Dok---

Radarlambar.bacakoran.co - Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang diluncurkan untuk memastikan setiap anak di Indonesia mendapatkan akses makanan bergizi kini menghadapi tantangan besar. Untuk memenuhi target 82,9 juta penerima manfaat hingga akhir 2025, program ini membutuhkan tambahan dana sekitar Rp 100 triliun. 

Badan Gizi Nasional (BGN) menyatakan bahwa dana tersebut sangat krusial untuk mempercepat distribusi makan bergizi kepada seluruh anak yang membutuhkan di seluruh penjuru Indonesia.

Presiden Prabowo Subianto, yang mendalami dan merespons langsung pelaksanaan program ini, sangat prihatin dengan kenyataan bahwa banyak anak-anak yang belum mendapatkan manfaat dari program tersebut. 

Kegelisahan Prabowo muncul setelah pelaksanaan program pada 6 Januari 2025 baru mencakup 0,7 persen dari total penerima manfaat yang ditargetkan. Saat ini, program MBG hanya dapat dijalankan di 244 satuan pelayanan di 33 provinsi, jauh dari sasaran semula.

Dengan latar belakang ini, Prabowo sedang mencari cara untuk mempercepat pelaksanaan program ini agar lebih banyak anak dapat segera merasakan manfaatnya. Presiden Prabowo, melalui serangkaian diskusi dengan para pejabat terkait, telah meminta agar anggaran tambahan dipersiapkan untuk mempercepat target pencapaian. 

Kepala BGN, Dadan Hindayana, menyampaikan bahwa usulan dana tambahan Rp 100 triliun ini berasal dari perkiraan yang dihitung berdasarkan kebutuhan untuk mencapai target 82,9 juta penerima manfaat pada September 2025.

Menurut Dadan, meskipun anggaran awal yang disetujui oleh DPR RI untuk MBG pada tahun 2025 mencapai Rp 71 triliun, anggaran tersebut hanya cukup untuk mencapai sekitar 15 hingga 17,5 juta penerima manfaat pada akhir tahun.

 Sementara itu, Presiden Prabowo yang sangat ingin melihat program ini berhasil di seluruh Indonesia, bertanya kepada BGN tentang berapa banyak dana yang dibutuhkan jika program ini harus dipercepat. Jawaban dari BGN adalah sekitar Rp 100 triliun, yang akan digunakan untuk memastikan seluruh target penerima manfaat dapat dipenuhi.

Selain itu, pemerintah juga telah mengalokasikan dana desa sebesar Rp 20 triliun untuk mendukung ketahanan pangan dalam program MBG, yang digunakan untuk penyediaan bahan-bahan seperti telur, ikan, ayam, dan nasi untuk memenuhi kebutuhan gizi. Namun, angka ini masih jauh dari cukup untuk memenuhi target 82,9 juta penerima manfaat, yang mengharuskan pemerintah mencari tambahan dana agar program ini bisa mencapai cakupan yang lebih luas.

Kepala Badan Gizi Nasional menegaskan bahwa permintaan tambahan anggaran bukanlah inisiatif dari pihak mereka, melainkan respons terhadap instruksi Presiden Prabowo yang ingin melihat percepatan pelaksanaan program. Dadan mengungkapkan bahwa Presiden bertanya langsung tentang jumlah dana yang dibutuhkan untuk percepatan tersebut, dan BGN memberikan perkiraan dana sebesar Rp 100 triliun.

Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan menyatakan bahwa anggaran untuk MBG 2025 berpotensi meningkat hingga Rp 140 triliun, yang akan membuat total anggaran program ini mencapai Rp 211 triliun jika disetujui oleh Presiden. 

Pemerintah juga berencana memperluas titik pelayanan dari 190 dapur menjadi 937 dapur pada akhir 2025. Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan efektivitas distribusi dan memastikan bahwa lebih banyak anak Indonesia mendapatkan makanan bergizi yang mereka butuhkan.

Di sisi lain, Menteri Keuangan Sri Mulyani, meskipun belum memberikan keputusan tegas mengenai tambahan anggaran tersebut, menekankan pentingnya menjaga tata kelola dan administrasi program MBG. Ia juga mencatat bahwa peningkatan titik pelayanan akan meningkatkan kompleksitas, sehingga perlu upaya ekstra untuk menjaga akuntabilitas dan kualitas program.

Dengan potensi anggaran yang besar dan ambisi besar Presiden Prabowo untuk memastikan semua anak Indonesia menerima manfaat dari program ini, saat ini perhatian tertuju pada keputusan Presiden mengenai alokasi dana tambahan tersebut. Meskipun tantangan besar menghadang, harapan bahwa program MBG akan berhasil mencakup seluruh anak Indonesia tetap tinggi, asalkan dana dan sumber daya yang diperlukan dapat terpenuhi.(*/edi)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan