Progres Ibu Kota Nusantara (IKN) di Tengah Pembekuan Anggaran 2025

Istana Kepresidenan di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara saat senja. desain burung garuda yang mengepakkan sayap karya dengan nama Istana Garuda merupakan satu dari bagian Istana Kepresidenan Nusantara yang dibangun di lahan seluas 55,7 Ha dengan luas tapak--

Radarlambar.Bacakoran.co - Pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) yang direncanakan sebagai proyek jangka panjang bagi Indonesia menghadapi tantangan besar dengan pembekuan anggaran pada tahun 2025. Meskipun demikian, proyek mega ini menunjukkan progres yang signifikan hingga akhir tahun 2024.
Pembekuan Anggaran IKN 2025

Menurut Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Dody Hanggodo, anggaran untuk pembangunan IKN pada tahun 2025 masih diblokir, yang berdampak pada penundaan pelaksanaan proyek baru. Dalam rapat kerja dengan Komisi V DPR RI di Senayan, Jakarta, Kamis 6 Februari 2025 kemarin, Dody mengungkapkan bahwa saat ini pihaknya tidak memiliki anggaran yang tersedia untuk melanjutkan pembangunan IKN pada tahun ini.

"Realisasi anggaran untuk IKN sepertinya belum ada. Anggaran kami diblokir semua, jadi bagaimana bisa ada progres kalau anggarannya tidak ada?" ujar Dody menanggapi pertanyaan tentang kemajuan proyek.
Progres Pembangunan IKN Hingga Akhir 2024

Meski mengalami pembekuan anggaran, progres fisik pembangunan IKN hingga akhir 2024 telah mencapai 87,9%. Hal ini diungkapkan oleh Dody dalam rapat tersebut, yang menunjukkan bahwa proyek ini telah berkembang pesat meskipun ada kendala finansial.

Ditambahkannya, untuk dukungan infrastruktur IKN pada tahun 2024, alokasi anggarannya mencapai Rp 40,29 triliun. Hingga akhir 31 Desember 2024, progres fisik telah mencapai hampir 88%.
Proyek Pembangunan Tahap I IKN

Pembangunan IKN dibagi menjadi tiga tahap utama, dengan pembiayaan berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) serta sumber dana non-APBN. Progres pembangunan tahap I mencapai 97,2% pada akhir Desember 2024, dengan rincian sebagai berikut:

    Batch 1: 97,2%
    Batch 2: 81,1%
    Batch 3: 32,1%

Selain itu, terdapat 16 paket proyek yang dibiayai dengan dana non-APBN, yang secara rata-rata sudah tercapai 92%.
Pembangunan Hunian ASN dan Infrastruktur Pendukung

Pembangunan hunian untuk Aparatur Sipil Negara (ASN) juga menunjukkan kemajuan yang baik. Berikut progres pembangunan hunian ASN per akhir 2024:

    Hunian ASN 1: 91,3%
    Hunian ASN 2: 85,3%
    Hunian ASN 3: 85,1%
    Hunian ASN 4: 87,8%
    Hunian untuk BIN dan Polri: 94,5%
    Hunian untuk Paspampres: 90,1%

Secara keseluruhan, proyek hunian ASN di IKN mencakup 47 tower, yang terdiri dari 31 tower untuk ASN, 7 tower untuk personel Polri dan BIN, serta 9 tower untuk Paspampres. Di samping itu, terdapat 36 unit rumah tapak jabatan menteri (RTJM) yang hampir sepenuhnya selesai, dengan progres mencapai 99,9%.
Infrastruktur Akses Menuju IKN

Pembangunan jalan tol yang menjadi akses utama menuju IKN juga menunjukkan kemajuan yang signifikan. Berikut rincian progres jalan tol yang sedang dibangun:

    Tol 3A Karangjoang -KKT Kariangau ( Dengan Panjang jalur 13,4 km)
        Paket 1: 93,4%
        Paket 2: 53,4%

    Segmen 3B Kariangau - Simpang Tempadung ( dengan panjang jalur 7,33 km)
        Paket 1: 100%
        Paket 2: 52,8%

    Segmen 5A Simpang Tempadung -Jembatan Pulau Balang (dengan panjang jalur 6,68 km)
        Progres: 99,2%

Harapan untuk Masa Depan IKN

Meskipun mengalami kendala anggaran, progres pembangunan IKN yang terus berjalan hingga akhir 2024 menunjukkan bahwa proyek ini tetap berada pada jalurnya. Masyarakat dan pihak terkait berharap pembekuan anggaran segera dicabut, sehingga pembangunan IKN dapat dilanjutkan dan Indonesia memiliki ibu kota baru yang modern dan terkelola dengan baik.


Dengan progres pembangunan yang telah mencapai 87,9% dan hampir selesai pada beberapa aspek penting, IKN menunjukkan hasil yang memuaskan meskipun tantangan anggaran menjadi hambatan di tahun 2025. Diharapkan bahwa langkah-langkah pemerintah ke depan akan memastikan kelancaran dan keberlanjutan pembangunan IKN, dengan memperhatikan berbagai faktor seperti pendanaan dan dukungan politik yang diperlukan untuk kesuksesan proyek jangka panjang ini.(*)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan