Pejabat Didorong Gunakan Transportasi Umum, Ini Alasan Airlangga Belum Ikut
![](https://radarlambar.bacakoran.co/upload/79f28b86a20112ba020eb74e81679d18.jpeg)
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto.//Foto:dok/net.--
Radarlambar.Bacakoran.co - Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) mendorong para pejabat pemerintah untuk mulai membiasakan diri menggunakan transportasi umum. Namun, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, memiliki alasan tersendiri mengapa dirinya belum menggunakan transportasi umum untuk pergi ke kantor.
Menurut Airlangga, tidak ada jalur Mass Rapid Transit (MRT) yang berhenti langsung di depan kantornya, yaitu Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian di Jalan Lapangan Banteng Timur, Jakarta Pusat.
"MRT belum ada yang berhenti di depan kantor. Saya akan naik MRT kalau ada yang berhenti di situ," ujar Airlangga kepada wartawan di Jakarta Pusat pada Jumat (7/2/2024).
Airlangga juga berseloroh bahwa dirinya menunggu rampungnya pembangunan MRT fase II yang akan menghubungkan Bundaran HI dengan Kota. "Kita tunggu fase kedua," tambahnya.
MTI sebelumnya menyarankan agar pejabat menggunakan transportasi umum setidaknya sekali dalam seminggu. Menurut mereka, kebijakan yang selama ini memberikan prioritas di jalan kepada pejabat bisa menimbulkan kecemburuan sosial.
Wakil Ketua Pemberdayaan dan Pengembangan Wilayah MTI Pusat, Djoko Setijowarno mengatakan, dalam kondisi lalu lintas Jakarta yang padat, sebaiknya pengawalan hanya diberikan kepada Presiden dan Wakil Presiden.
Ditambahkannya, pejabat negara lainnya tidak perlu dikawal secara berlebihan. Jika ada kebutuhan mendesak untuk menghadiri rapat, transportasi umum di Jakarta sudah mencakup 89,5% wilayah kota setara dengan kota-kota besar dunia.