Jepang Tanggapi Tren #KaburAjaDulu: Peluang Pekerja Indonesia di Negeri Sakura

Ilustrasi-Freepik.com-

RADARLAMBAR.BACAKORAN.CO - Fenomena ajakan untuk bekerja di luar negeri dengan tagar #KaburAjaDulu semakin ramai diperbincangkan di media sosial Indonesia. 

Tren ini muncul sebagai bentuk kekecewaan terhadap kondisi ekonomi dan sosial dalam negeri, seperti minimnya lapangan kerja, upah yang tidak layak, serta jaminan sosial yang dianggap kurang memadai. 

Jepang, yang tengah menghadapi tantangan demografi dengan kekurangan tenaga kerja, merespons fenomena ini dengan membuka peluang bagi pekerja asing, termasuk dari Indonesia.

Duta Besar Jepang untuk Indonesia, Masaki Yasushi, menanggapi tren ini dalam acara peringatan Ulang Tahun Kaisar Jepang yang digelar di Jakarta Selatan. 

Ia menegaskan bahwa Jepang membutuhkan banyak tenaga kerja terampil dan menyambut baik pekerja dari berbagai negara, termasuk Indonesia.

Masaki juga menyoroti hubungan erat antara Jepang dan Indonesia. Ia mengakui bahwa pekerja asal Indonesia dikenal sebagai tenaga kerja keras dan berdedikasi. 

Saat ini, banyak warga Indonesia bekerja di sektor-sektor penting di Jepang, seperti layanan medis, manufaktur, perikanan, hingga jasa.

Bagi masyarakat Indonesia yang tertarik bekerja di Jepang, Masaki menekankan pentingnya kemampuan bahasa Jepang, meskipun hanya dalam tingkat dasar. 

Ia juga menyoroti perbedaan budaya dan agama, mengingat mayoritas pekerja Indonesia beragama Islam. 

Namun, ia meyakinkan bahwa masyarakat Jepang semakin memahami dan menghormati keberagaman agama, sehingga tidak ada hambatan besar bagi pekerja Muslim di Jepang.

Pemerintah Jepang sendiri telah mengumumkan pembukaan hingga 820 ribu lowongan kerja bagi tenaga asing untuk periode 2024-2029. 

Data terbaru menunjukkan bahwa jumlah tenaga kerja Indonesia di Jepang meningkat hampir tiga kali lipat sejak 2018, mencapai lebih dari 121 ribu orang. 

Salah satu daya tarik utama bagi pekerja Indonesia adalah gaji yang jauh lebih tinggi dibandingkan di dalam negeri, dengan rata-rata mencapai sekitar Rp18,7 juta per bulan.

Meningkatnya minat masyarakat Indonesia untuk bekerja di luar negeri, yang tercermin dalam tren #KaburAjaDulu, mencerminkan ketidakpuasan terhadap kondisi ekonomi dalam negeri. 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan