Kehadiran Ferdy Druijf: Ancaman Baru untuk Timnas Vietnam di Kualifikasi Piala Asia 2027

Ferdy Druijf. Foto/net--
Radarlambar.bacakoran.co -Timnas Malaysia kini tengah menjadi sorotan setelah kabar mengenai pemain naturalisasi baru yang akan memperkuat sektor penyerangan mereka. Pemain tersebut adalah Ferdy Druijf, seorang penyerang 27 tahun yang kabarnya telah menyelesaikan proses naturalisasi dengan persetujuan FIFA. Ini membuat Malaysia semakin kuat, terutama dengan kehadiran Druijf yang diprediksi bakal menambah kekuatan tim di lini depan.
Berita ini tidak hanya menarik perhatian penggemar Harimau Malaya, tetapi juga memicu percakapan panas di media sosial, termasuk dengan suporter Timnas Indonesia. Banyak yang merasa bahwa dengan kedatangan pemain naturalisasi ini, Malaysia akan menjadi tim yang lebih menakutkan, bahkan beberapa menyebut bahwa Indonesia bisa kesulitan jika bertemu mereka di pertandingan mendatang.
Namun, yang lebih menarik adalah reaksi dari Timnas Vietnam, yang kini mulai merasa khawatir dengan potensi ancaman dari Druijf. Media di Vietnam bahkan mengingatkan agar tim asuhan Kim Sang-sik itu mewaspadai kekuatan pemain berusia 27 tahun ini. Meskipun performanya di PEC Zwolle tidak luar biasa—hanya mencetak lima gol dari 15 pertandingan—Druijf memiliki kelebihan yang sulit diabaikan. Dengan postur tubuhnya yang menjulang tinggi hingga 190 cm dan kemampuan duel udara yang sangat baik, ia diprediksi bakal menjadi ancaman serius di kotak penalti lawan.
Kehadiran Druijf di lini serang Malaysia semakin menarik karena ia berstatus sebagai agen bebas setelah kontraknya dengan Rapid Vienna berakhir. Diperkirakan, ia akan segera kembali ke lapangan dan siap membela Malaysia dalam Kualifikasi Piala Asia 2027, di mana Malaysia akan bertemu Vietnam pada laga kedua di grup yang sama.
Dengan kombinasi kekuatan fisik dan keterampilan teknis yang dimilikinya, Ferdy Druijf berpotensi menjadi senjata mematikan bagi Harimau Malaya. Vietnam pun harus berhati-hati, karena kehadiran pemain naturalisasi ini dapat mengubah jalannya pertandingan dan meningkatkan peluang Malaysia di kualifikasi mendatang.