Jaringan Listrik tanpa Tiang, Warga Minta Perhatian PLN
Ilustrasi Jaringan Listrik PLN--
GEDUNGSURIAN — Selama lebih dari dua dekade, warga Pemangku 12 Pekon Puramukti, Kecamatan Mekarjaya, Kabupaten Lampung Barat, hidup dengan jaringan listrik yang jauh dari standar pelayanan PLN.
Sejak sambungan pertama masuk pada awal tahun 2000-an, kawasan tersebut belum memiliki tiang penyangga, kabel induk, maupun gardu distribusi resmi. Aliran listrik selama ini hanya ditarik dari rumah ke rumah, tanpa dukungan jaringan yang memadai.
Kondisi itu membuat lebih dari 75 Kepala Keluarga (KK) di wilayah tersebut terus bergulat dengan persoalan daya yang tidak stabil. Lampu penerangan sering kali redup, bahkan mati total pada malam hari. Peralatan elektronik warga pun rawan rusak akibat voltase yang naik turun.
Kepala Pemangku 12 Puramukti, Abdul Rohim, mewakili Peratin Dede Suherli menjelaskan bahwa kebutuhan akan jaringan listrik yang layak sudah mendesak. Minimal, kata dia, diperlukan sekitar 10 batang tiang listrik untuk memastikan distribusi daya merata dan aman.
Rohim menuturkan, aspirasi tersebut telah mendapat dukungan dari Peratin Puramekar, Dede Suherli, dan Anggota DPRD Lampung Barat Dapil setempat, AM Yogi Amijaya, S.H., M.H. Usulan resmi, termasuk proposal pengadaan tiang listrik, telah disampaikan kepada PLN Cabang Lampung Barat.
Meski begitu, hingga saat ini warga masih menunggu kepastian realisasi. Mereka berharap program tersebut dapat masuk dalam prioritas anggaran 2026 apabila belum memungkinkan direalisasikan pada tahun berjalan.
Di sisi lain, AM Yogi Amijaya menegaskan bahwa persoalan kelistrikan Puramukti sudah berulang kali ia suarakan kepada PLN. Menurutnya, masyarakat Puramukti termasuk kategori tertib administrasi dan pembayaran listrik, sehingga tidak ada alasan bagi PLN untuk menunda pelayanan dasar tersebut. Ia menilai, listrik merupakan kebutuhan primer yang berdampak langsung pada aktivitas ekonomi dan kesejahteraan warga.
Gangguan pasokan yang terus terjadi bukan hanya menghambat kegiatan rumah tangga, tetapi juga menyulitkan pelaku usaha kecil, petani, hingga UMKM yang kini semakin bergantung pada alat elektronik.
Warga menegaskan, mereka tidak menuntut program besar ataupun perubahan drastis. Yang diminta hanyalah kepastian: tiang listrik, kabel induk, dan jaringan resmi agar mereka bisa menikmati aliran listrik sebagaimana wilayah lain di Lampung Barat.
Dengan kondisi wilayah yang terus berkembang, kebutuhan infrastruktur kelistrikan menjadi bagian penting dari peningkatan kualitas hidup masyarakat. Kini, harapan mereka tertuju pada komitmen PLN untuk hadir dan memastikan pelayanan kelistrikan setara bagi seluruh warga Puramukti. (rinto/nopri)