Bencana Alam di Lambar Didominasi Pohon Tumbang

Kepala Pelaksana BPBD Lambar Padang Prio Utomo, S.H----

BALIKBUKIT - Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lampung Barat, Padang Prio Utomo, mengimbau masyarakat Lampung Barat untuk tetap waspada terhadap potensi bencana alam, mengingat saat ini sedang memasuki musim penghujan. Dalam beberapa bulan terakhir, pohon tumbang mendominasi jenis bencana yang terjadi di wilayah tersebut, yang berpotensi mengganggu kelancaran aktivitas warga.

Padang mengungkapkan, selama Januari hingga Februari 2025, Kabupaten Lampung Barat mencatatkan enam kejadian bencana alam. “Pada bulan Januari ada enam bencana, dan Alhamdulillah di bulan Februari tidak ada bencana yang terjadi,” ujarnya, Selasa (4/3/2025).

Dijelaskannya, dari enam bencana tersebut, lima di antaranya merupakan pohon tumbang, sementara satu kejadian lainnya adalah tanah longsor.

Pohon tumbang terjadi di berbagai titik, terutama di sepanjang jalan lintas utama di Kabupaten Lampung Barat. Beberapa lokasi yang terdampak antara lain di Jalan Lintas Liwa-Gunungkemala Krui, tepatnya di KM 19, KM 23, dan KM 27 Pekon Kubuperahu Kecamatan Balikbukit. Selain itu, bencana serupa juga terjadi di Jalan Penghubung Lintas Liwa-Gunungkemala Krui di KM 22 Pekon Kubuperahu, serta di Jl Sumba V.4 Penghubung Pemda Kelurahan Waymengaku. Tak ketinggalan, bencana pohon tumbang juga tercatat di Jalan Nasional Lintas Liwa-Gunungkemala Krui di KM 27 Pekon Kubuperahu dan KM 17 Pekon Kubuperahu Kecamatan Balikbukit.

“Selain pohon tumbang, tanah longsor juga terjadi di Jalan Penghubung Pekon Kagungan dan Sukabanjar, Kecamatan Lumbokseminung,” kata Padang. 

Padang menjelaskan, BPBD segera merespon setiap laporan bencana yang masuk. Setelah menerima laporan terkait pohon tumbang, Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops PB) langsung berkoordinasi dengan Satgas Tim Reaksi Cepat (TRC) dan Satgas pekon setempat untuk melakukan penyisiran serta asesmen titik-titik pohon tumbang yang berpotensi menghalangi jalan. Penanganan bencana dilakukan dengan pembersihan puing-puing pohon yang melintang di jalan menggunakan peralatan seperti golok dan chainsaw.

Sementara itu, untuk kejadian longsor, BPBD bersama aparat setempat langsung mengerahkan tim untuk melakukan evakuasi material longsor dengan peralatan manual, seperti cangkul, sekop, dan golok. Meskipun begitu, untuk penanganan yang lebih cepat dan efektif, BPBD berkoordinasi dengan Dinas PUPR untuk pengunaan alat berat dalam mempercepat proses evakuasi material longsor yang menutupi akses jalan.

Menghadapi potensi bencana yang masih terus mengancam, Padang kembali mengingatkan masyarakat agar tetap waspada. “Lampung Barat rawan bencana, khususnya saat musim hujan ini. Saya mengimbau agar masyarakat selalu siap siaga dan berhati-hati, terutama saat melintas di jalan-jalan rawan longsor dan pohon tumbang, seperti Jalan Liwa-Krui yang sering terdampak bencana alam,” tuturnya.

Dia juga meminta masyarakat untuk selalu melapor jika menemukan pohon tumbang atau tanda-tanda bencana alam lainnya agar bisa segera ditangani dengan cepat. “Kerjasama masyarakat dan BPBD sangat penting untuk meminimalkan dampak dari bencana alam yang terjadi,” tutupnya. *

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan