Bupati Way Kanan Tinjau Sri Menanti Pasca Banjir

Radarlambar.bacakoran.co - Bupati Way Kanan, Drs. H Ali Rahman, M.T, beserta Wakil Bupati, baru-baru ini mengunjungi Kampung Sri Menanti di Kecamatan Negara Batin, yang tengah dilanda banjir selama beberapa minggu terakhir. Dalam kunjungannya, mereka tidak hanya menyerahkan bantuan sembako dan makanan siap saji, tetapi juga memberikan janji penting untuk membantu pemulihan pertanian masyarakat yang terdampak.

Bupati menyatakan bahwa bantuan bibit pertanian akan segera diberikan kepada warga yang mengalami gagal panen akibat banjir, termasuk bagi mereka yang tanamannya seperti padi dan jagung rusak. Untuk itu, pihak kampung diminta segera menginventarisir kerugian dan melaporkan ke camat, agar bantuan tersebut bisa disalurkan tepat waktu.

Kepala Kampung Sri Menanti, A. Roni, mengungkapkan bahwa pernyataan Bupati telah sangat dinantikan oleh warganya yang selama ini harus menghadapi kesulitan akibat bencana alam. Bantuan berupa sembako telah diterima oleh masing-masing keluarga, sementara untuk bibit pertanian, pihak kampung akan melakukan perhitungan dan segera mendistribusikan sesuai kebutuhan.

Berkat keberadaan sumur bor yang dibangun dengan dana desa, masyarakat setempat juga tidak menghadapi kesulitan dalam memperoleh air bersih, meskipun kawasan ini kerap dilanda banjir. Selain itu, posko kesehatan yang dibuka oleh Puskesmas Negara Batin juga memastikan bahwa warga bisa mendapatkan pemeriksaan medis dengan mudah, mengingat kondisi pasca-banjir yang rentan terhadap gangguan kesehatan.

Camat Negara Batin, Edi Saputra, menjelaskan bahwa Kampung Sri Menanti memang dikenal sebagai wilayah rawan banjir, bahkan terjadi lebih dari lima kali dalam setahun. Namun, ia mengungkapkan rasa syukurnya karena pembangunan infrastruktur berbasis dana desa, seperti sumur bor, terbukti efektif dalam memastikan kebutuhan air bersih warga tetap tercukupi di tengah bencana.

Kecamatan Negara Batin dan beberapa kecamatan lain di Way Kanan, seperti Blambangan Umpu dan Negeri Agung, memang menjadi daerah yang rawan terkena banjir setiap tahunnya. Namun, dengan upaya pemerintah setempat, diharapkan masyarakat bisa segera pulih dan melanjutkan kehidupan mereka dengan lebih baik, termasuk memulai kembali pertanian yang sempat terganggu akibat bencana tersebut. (*)