Strategi Puasa untuk Perempuan Berdasarkan Siklus Hormon

Menjalankan puasa sesuai dengan siklus hormonal dapat memberikan manfaat maksimal bagi kesehatan perempuan. Foto: Freepik----
Pada fase ini, kadar estrogen mulai meningkat, dan tubuh memiliki lebih banyak energi. Ini adalah waktu terbaik untuk menjalani puasa dengan durasi yang lebih panjang. Tubuh lebih mampu beradaptasi dengan puasa pada fase ini, sehingga manfaatnya lebih optimal.
Fase Luteal (Menjelang Menstruasi)
Menjelang menstruasi, kadar progesteron dan kortisol meningkat, yang membuat tubuh lebih rentan terhadap stres dan rasa lelah. Pada fase ini, puasa dengan durasi panjang bisa terasa lebih berat, dan kadar gula darah cenderung lebih sulit dikendalikan. Sebaiknya, puasa dilakukan dengan durasi lebih pendek agar tubuh tidak terlalu terbebani.
5. Manfaat Puasa yang Disesuaikan dengan Siklus Hormonal
Menyesuaikan puasa dengan siklus hormon dapat meningkatkan manfaat kesehatan, antara lain:
Detoksifikasi yang Lebih Optimal: Puasa yang dilakukan saat hormon seimbang dapat membantu tubuh lebih efektif dalam melakukan detoksifikasi.
Kualitas Tidur dan Keseimbangan Suasana Hati: Puasa yang disesuaikan membantu meningkatkan kualitas tidur dan menjaga kestabilan mood.
Perbaikan Metabolisme dan Penyerapan Nutrisi: Puasa yang selaras dengan siklus hormon mendukung metabolisme tubuh dan penyerapan nutrisi yang lebih baik.
6. Pengaruh Hormon terhadap Pola Makan
Sebelum menstruasi, tubuh cenderung menginginkan makanan tinggi kalori karena fluktuasi hormon. Untuk mengontrol hal ini, disarankan untuk mengonsumsi makanan yang kaya protein dan serat. Makanan seperti alpukat, kacang-kacangan, dan sumber lemak sehat lainnya membantu menurunkan keinginan makan berlebihan dan menjaga kestabilan gula darah.
7. Aktivitas Fisik yang Tepat Selama Puasa