Strategi Puasa untuk Perempuan Berdasarkan Siklus Hormon

Menjalankan puasa sesuai dengan siklus hormonal dapat memberikan manfaat maksimal bagi kesehatan perempuan. Foto: Freepik----
RADARLAMBAR.BACAKORAN.CO - Puasa bagi perempuan memerlukan pendekatan yang berbeda dibandingkan dengan pria, karena fluktuasi hormon yang terjadi selama siklus menstruasi.
Menyesuaikan pola puasa dengan fase hormon dalam tubuh perempuan dapat memberikan manfaat kesehatan yang lebih optimal sekaligus menjaga keseimbangan tubuh.
1. Pentingnya Memahami Siklus Hormon
Siklus hormonal perempuan, yang berlangsung sekitar 30 hari, melibatkan hormon utama seperti estrogen, progesteron, dan testosteron. Fluktuasi kadar hormon ini memengaruhi metabolisme tubuh, energi, serta pembakaran lemak. Oleh karena itu, puasa yang tidak disesuaikan dengan fase hormon bisa membuat tubuh merasa lebih berat atau bahkan mengganggu keseimbangan metabolisme.
2. Pengaruh Hormon pada Puasa
Hormon memiliki peran penting dalam metabolisme tubuh. Saat kadar estrogen tinggi, tubuh cenderung lebih efisien dalam menggunakan lemak sebagai sumber energi. Sebaliknya, saat progesteron meningkat, tubuh akan lebih cenderung menyimpan cadangan energi. Oleh karena itu, efek puasa dapat terasa berbeda pada tiap fase siklus menstruasi.
3. Perbedaan Puasa pada Perempuan dan Pria
Hormon pria cenderung lebih stabil, terutama kadar testosteron yang hampir konstan sepanjang bulan. Ini membuat pria lebih mudah beradaptasi dengan pola puasa yang teratur. Sebaliknya, perempuan mengalami perubahan hormon setiap bulan yang mempengaruhi metabolisme dan energi. Oleh karena itu, puasa yang efektif bagi pria mungkin tidak cocok bagi perempuan tanpa penyesuaian.
4. Menyesuaikan Puasa dengan Siklus Hormon
Fase Folikular (Setelah Menstruasi)