Dianggap Acuh Tak Acuh, Tokoh Masyarakat Ikut Sampaikan Kritik ke Disdikbud Lambar
1201--
SUKAU- Kerusakan bangunan dan minimnya fasilitas pendidikan di Sekolah Dasar (SD) Negeri di Pekon Tebapering, Kecamatan Sukau, Kabupaten Lampung Barat menuai kritik dari tokoh masyarakat setempat.
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Lambar sebagai leading sektor yang memiliki peran penting untuk memperbaiki kualitas pendidikan di kabupaten berjuluk Bumi Beguai Jejama Sai Betik ini dinilai acuh tak acuh terhadap kerusakan dan minimnya fasilitas pendidikan di sekolah dasar tersebut
Demikian diungkapkan Tokoh Masyarakat Kecamatan Sukau, Edi Gunawan. Ia menilai, untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat, hal mendasar ialah bagaimana memajukan mutu pendidikan mulai dari SD hingga SMA.
“Sekarang bagaimana pendidikan kita mau maju, tempat atau wadah untuk mencetak generasi penerus saja kondisinya kurang layak. Dan ini menandakan kalau Disdikbud Lambar memang kurang memperhatikan fasilitas tempat anak-anak kita belajar, dan malah lebih fokus ke kurikulum,” ungkap Edi.
Apalagi, terusnya, usulan untuk perbaikan kerusakan fasilitas SDN Tebapering hampir setiap tahun menjadi pembahasan di Musrenbang, namun faktanya belum ada langkah pasti yang dilakukan oleh Disdikbud Lambar untuk menstandarisasi sekolah tersebut.
“Kalau memang sudah masuk prioritas mana datanya, Disdikbud jelas punya data mengenai kebutuhan sekolah termasuk SDN Tebapering, apa yang menjadi kebutuhan dan apa harus diperbaiki harusnya punya datanya, kalau tidak ada maka ini yang dimaksud acuh tak acuh dengan sekolah yang tidak layak tadi,” sambung Edi.
Pihaknya berharap Pj Bupati Lambar, Nukman selaku pimpinan yang juga pernah menjabat sebagai Kepala Dinas Disdukbud Lampung Barat serta memiliki background sebagai seorang tenaga pendidik di Lampung Barat dapat memberikan perhatian serius untuk membangun dan meningkatkan fasilitas pendidikan di kabupaten tercinta ini
“Kami berharap pimpinan daerah juga dapat tegas dalam melakukan evaluasi kinerja Dinas Pendidikan dan Kebudayaan terutama dalam menentukan kebijakan-kebijakan dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Lampung Barat,” harapnya.
Diketahui sebelumnya, Ruang kelas belajar Sekolah Dasar (SD) Negeri di Pekon Tebapering, Kecamatan Sukau, Kabupaten Lampung Barat rusak parah dengan kondisi tembok banyak mengalami keretakan diantaranya nyaris ambruk.
Mirisnya, kerusakan RKB ini telah lama dikeluhkan dan beberapa kali diajukan dalam Musrenbang di tingkat kecamatan maupun kabupaten, namun hingga kini nampaknya belum ada upaya serius dari Disdikbud setempat.
Selain kerusakan, keberadaan fasilitas pendidikan di sekolah tersebut juga minim, seperti tidak adanya fasilitas ruang guru, UKS maupun laboratorium sebagai penunjang kegiatan belajar mengajar. Bahkan, karena keterbatasan fasilitas, pihak sekolah menjadikan dua lokal RKB menjadi tiga ruang untuk memenuhi kebutuhan ruas kelas bagi peserta didik kelas III, IVdan VI.
Terakhir masyarakat menyuarakan berbagai keluhan tersebut kepada pemerintah pekon setempat, yang kemudian ditindaklanjuti dengan turunnya pihak Disdikbud pada Rabu 10 Januari 2024.
Menanggapi itu, Kabid Pendidikan Dasar pada Disdikbud Lambar Seno Susanto melalui Kasi Sarpras Pendidikan Dasar, Adi Susanto, S.T M.T., tak menampik kondisi dan mengaku turut perihatin atas kondisi yang terjadi.
Namun ditengah kerusakan dan minimnya fasilitas pendidikan tersebut, bukan berarti selama ini pihaknya menutup mata, hanya saja keterbatasan anggaran yang membuat pihaknya tak dapat berbuat banyak untuk mengatasi persoalantersebut