Produksi Telur Ayam di Pesbar Masih Minim

Ilustrasi Telur Ayam. Foto Freepik--

PESISIR TENGAH – Produksi telur ayam ras di Kabupaten Pesisir Barat (Pesbar) masih jauh dari cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten setempat mencatat produksi lokal belum mampu bersaing dengan tingginya permintaan, sehingga telur dari luar daerah masih mendominasi pasar.  

Kabid Peternakan, Rahmat Nursan, S.Pd., mendampingi Kadis KPP Pesbar, Unzir, S.P., mengungkapkan, peternakan ayam petelur di kabupaten setempat masih terbatas. Kini, hanya terdapat empat usaha ayam petelur yang tersebar di Kecamatan Lemong, Krui Selatan, Pesisir Selatan, dan Bangkunat.  

“Total populasi ayam petelur di Pesbar hanya sekitar 5.300 ekor. Produksi telur per bulan mencapai 7.024 kilogram, tapi jumlah ini belum cukup untuk memenuhi kebutuhan pasar,” ungkapnya.  

Ditambahkannya, karena keterbatasan produksi, telur dari luar daerah masih membanjiri pasar di Kabupaten Pesbar. Padahal, usaha ternak ayam petelur memiliki potensi besar untuk dikembangkan oleh masyarakat.  

“Peluangnya masih terbuka lebar. Kalau ada masyarakat yang tertarik, usaha ini bisa menjadi peluang bisnis yang menjanjikan, karena permintaan telur setiap hari cukup tinggi untuk di konsumsi masyarakat,” tambahnya.  

Menurutnya, dengan tingginya permintaan dan minimnya produksi lokal, sektor peternakan ayam petelur di Pesisir Barat bisa menjadi ladang bisnis yang menguntungkan bagi masyarakat yang ingin berwirausaha.

“Kedepan kami berharap semakin banyak masyarakat yang dapat melaksanakan kegiatan peternakan ayam petelur, sehingga Kabupaten Pesbar bisa mandiri dalam memenui kebutuhan telur bahkan bisa bersaing dengan daerah lainnya,” pungkasnya.*

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan