Menhub Sebut Gelombang Arus Mudik Sudah Dimulai

Menhub Dudy menyebut gelombang mudik dimulai pada Jum'at malam. Puncak arus mudik diprediksi terjadi 28 Maret. -Foto-net.--

Radarlambar.bacakoran.co - Menteri Perhubungan, Dudy Purwagandhi menyebut gelombang arus mudik Lebaran 2025 sudah dimulai. Lonjakan ini didorong oleh kebijakan pemerintah yang mengizinkan pegawai di Jakarta menerapkan sistem bekerja dari mana saja (WFA) mulai Senin, 24 Maret. Seiring dengan berakhirnya aktivitas kerja di kantor hari ini, sebagian masyarakat diperkirakan akan memulai perjalanan mudik lebih awal.

Sebagai bentuk kesiapan menghadapi lonjakan arus mudik, Kementerian Perhubungan telah mengaktifkan Posko Pusat Angkutan Lebaran Terpadu 2025 di Kantor Kemenhub, Jakarta. Posko ini menjadi pusat kendali pengawasan dan koordinasi antara Kemenhub, Polri, TNI, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), serta sejumlah BUMN dan stakeholder lainnya. Posko tersebut juga terhubung langsung dengan posko-posko regional di jalur-jalur utama mudik.

Kemenhub memperkirakan 146 juta orang akan melakukan perjalanan mudik pada Lebaran tahun ini, dengan puncak arus mudik terjadi pada 28 Maret 2025. Angka ini meningkat dibandingkan tahun sebelumnya, dipengaruhi oleh membaiknya kondisi ekonomi masyarakat dan kelonggaran aktivitas pasca-pandemi.

Mengantisipasi potensi kemacetan dan kecelakaan lalu lintas, Kemenhub mengimbau masyarakat menggunakan moda transportasi umum seperti bus, kereta api, kapal laut, dan pesawat terbang. Pemerintah juga menyiapkan tambahan perjalanan atau extra flight serta menambah frekuensi angkutan kereta dan bus antarkota. Namun, kesadaran masyarakat dalam merencanakan waktu perjalanan menjadi salah satu faktor penting yang turut diingatkan pemerintah.

Khusus bagi pemudik yang memilih menggunakan sepeda motor, Kemenhub menyatakan keprihatinan atas tingginya angka kecelakaan yang melibatkan sepeda motor pada musim mudik sebelumnya. Oleh karena itu, Kemenhub bersama Kementerian Agama berupaya menyediakan fasilitas tempat istirahat di masjid dan musala sepanjang jalur utama mudik. Langkah ini ditujukan untuk mengurangi risiko kelelahan pengendara roda dua yang menjadi salah satu penyebab kecelakaan di jalan raya.

Lebih lanjut, Kemenhub meminta pemudik mematuhi informasi resmi terkait kondisi lalu lintas, prakiraan cuaca, serta potensi gangguan perjalanan yang dapat diakses melalui media sosial resmi pemerintah dan layanan posko mudik.

Rangkaian libur Lebaran dimulai pada 28 Maret hingga 7 April, dan puncak arus balik diperkirakan terjadi pada 6-7 April 2025. Pemerintah mengingatkan masyarakat agar merencanakan perjalanan pulang dengan matang guna menghindari kepadatan di hari-hari puncak tersebut.(*/edi)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan