Kuliner Kuno Pesisir Barat Lampung yang Tetap Terjaga

Cucukh, salah satu kuliner khas Pesisir Barat Lampung menjadi pilihan yang tidak boleh dilewatkan memiliki rasa yang autentik dari zaman dahulu keras diluar lembut didalam. Foto: Dok/Net--
RADARLAMBAR.BACAKORAN.CO -Berwisata ke suatu daerah misalnya Kota Krui tentu tak lengkap tanpa mencicipi kelezatan kuliner khasnya.
Begitu pula jika berkunjung ke Krui, ibu kota Kabupaten Pesisir Barat, Lampung, yang kini ramai dikunjungi wisatawan domestik maupun mancanegara, terutama saat event atau gelaran Krui Pro berlangsung, sebuah ajang selancar internasional yang berlangsung selama sepuluh hari.
Di kota kecil yang terletak di tepi pantai ini, para wisatawan tampak menikmati pengalaman mencicipi ragam kuliner tradisional di berbagai stan UMKM dan rumah makan lokal.
Kabupaten ini memang dikenal tidak hanya kaya akan budaya dan tradisi, tetapi juga memiliki warisan kuliner yang masih lestari.
Resep-resep kuno yang diwariskan turun-temurun tetap bertahan hingga kini, bahkan semakin mudah ditemukan di berbagai tempat.
Beberapa hidangan khas yang tetap eksis antara lain pandap, gulai buah kelor, kue tat, dan kue cucukh.
Makanan ini tidak hanya menjadi bagian dari keseharian masyarakat setempat, tetapi juga menarik minat wisatawan yang ingin mencicipi rasa otentik dari masakan tradisional Lampung.
Pandap, Pepes Khas Krui dengan Cita Rasa Unik
Salah satu kuliner khas yang hanya bisa ditemukan di Pesisir Barat adalah pandap.
Sekilas, makanan ini tampak seperti pepes karena dibungkus dalam daun pisang dan diikat dengan tali rami. Namun, isian dan cara memasaknya berbeda.
Pandap dibuat dari daun talas yang disusun berlapis-lapis di atas daun pisang, kemudian diberi bumbu khas seperti kunyit, jahe, serai, kencur, kelapa goreng, dan santan.
Proses memasaknya membutuhkan waktu cukup lama.
Setelah dibungkus, pandap direbus dengan tambahan asam kandis dan kunyit untuk menghilangkan rasa gatal dari daun talas.