Kepala Staf Presiden Prancis Alexis Kohler Mengundurkan Diri Setelah Delapan Tahun Menjabat

Bendera Prancis.//Foto:dok/net.--
Radarlambar.Bacakoran.co - Presiden Prancis Emmanuel Macron kehilangan salah satu penasihat terdekatnya. Kepala Staf Presiden Prancis, Alexis Kohler, resmi mengundurkan diri setelah mengabdi selama delapan tahun. Keputusan ini menandai berakhirnya peran Kohler sebagai figur penting dalam pemerintahan Macron.
Meskipun namanya tidak begitu dikenal oleh publik luas, Kohler merupakan sosok kunci dalam politik Prancis. Ia adalah satu-satunya pejabat tinggi yang bertahan sepanjang dua periode kepemimpinan Macron. Perannya yang strategis bahkan membuatnya dijuluki sebagai 'wakil presiden' dan 'saudara kembar' Macron oleh masyarakat Prancis.
Menurut pernyataan resmi dari kantor kepresidenan Prancis yang dikutip oleh AFP pada Jumat (28/3/2025), posisi Kohler akan digantikan oleh Emmanuel Moulin. Moulin sebelumnya menjabat sebagai direktur perbendaharaan Prancis dan kepala kantor Gabriel Attal saat menjabat sebagai Perdana Menteri.
Alexis Kohler pertama kali diangkat sebagai Kepala Staf Presiden pada tahun 2017, bersamaan dengan pelantikan Emmanuel Macron sebagai Presiden Prancis. Selama delapan tahun menjabat, Kohler dikenal sebagai sosok yang memainkan peran penting dalam menyusun kebijakan serta strategi pemerintahan Macron.
Setelah meninggalkan jabatannya, Kohler dikabarkan akan berkarier di sektor perbankan. Sementara itu, Emmanuel Moulin dijadwalkan akan mengambil sumpah sebagai Kepala Staf Presiden yang baru pada 14 April mendatang.
Menanggapi pengunduran diri Kohler, Presiden Macron menyampaikan penghormatan dan apresiasinya.
"Alexis Kohler telah mencurahkan seluruh energi, bakat, dan kerja kerasnya yang tak tertandingi untuk melayani proyek politik kami dan rakyat Prancis," ujar Macron dalam pernyataannya kepada salah satu media terkemuka di Prancis.