Kredit Macet Pinjaman Online pada Lansia Meningkat, Pensiunan Terjebak Utang

Kredit Macet Pinjaman Online pada Lansia Meningkat, Pensiunan Terjebak Utang. Foto Dok/Net ---

RADARLAMBAR.BACAKORAN.CO - Berdasarkan data yang dirilis oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK), hingga Desember 2024, outstanding pinjaman macet dari platform pinjaman peer-to-peer (P2P) lending yang sudah lebih dari 90 hari tercatat mencapai Rp2,01 triliun.

Angka ini menunjukkan kenaikan 14,8% dibandingkan tahun sebelumnya. Secara rinci, pinjaman macet pada individu berjumlah Rp1,50 triliun atau sekitar 75% dari total pinjaman macet yang tercatat.

Yang memprihatinkan, pinjaman macet yang melibatkan peminjam berusia di atas 54 tahun mengalami lonjakan tajam, dengan kenaikan mencapai 104% dibandingkan tahun lalu, yang nilainya mencapai Rp94,87 miliar.

Syarif Yunus, Asesor Kompetensi LSP Dana Pensiun, menjelaskan bahwa data ini mencerminkan kenyataan pahit bagi banyak pensiunan yang tidak memiliki dana pensiun yang cukup, atau dana pensiun mereka sangat terbatas.

"Pinjol menjadi alternatif bagi pensiunan yang mengalami kesulitan finansial untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari," kata Syarif pada Rabu (26/3/2025).

Masalah pensiunan di Indonesia, lanjutnya, semakin diperburuk dengan ketidakoptimalan program pensiun. Banyak pensiunan yang bergantung pada bantuan finansial dari anak-anak mereka untuk bertahan hidup.

Syarif menambahkan, Kebutuhan hidup semakin meningkat sementara daya beli semakin menurun, ini yang membuat pensiunan terjebak dalam pinjaman online.

Fenomena ini juga sejalan dengan hasil survei yang menunjukkan bahwa setidaknya satu dari dua pensiunan mengandalkan transferan dari anaknya untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Oleh karena itu, Syarif mengingatkan pentingnya edukasi tentang dana pensiun bagi pekerja muda agar mereka bisa mempersiapkan masa tua yang lebih stabil secara finansial, dan tidak terjebak dalam utang pinjol.

“Pendidikan dan kesadaran tentang pentingnya dana pensiun harus dimulai sejak dini, baik melalui program pensiun wajib maupun kampanye kesadaran akan pentingnya merencanakan masa pensiun. Slogan saya, Kerja yes, pensiun oke, bisa menjadi cara untuk mengingatkan pentingnya persiapan masa depan yang lebih baik," ujar Syarif mengakhiri penjelasannya.

Dengan meningkatnya kesadaran dan adanya solusi sistematis, diharapkan masalah keuangan yang dihadapi oleh pensiunan dapat diatasi lebih baik, serta mencegah mereka terjebak dalam utang yang semakin membebani.(*)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan