Jumlah Penduduk Laki-Laki di Indonesia Lebih Banyak, Benarkah?

ilustrasi/net--

Radarlambar.bacakoran.co -  laporan yang mengungkapkan bahwa jumlah penduduk laki-laki di Indonesia lebih banyak daripada jumlah penduduk perempuan. Berdasarkan data terbaru dari Badan Pusat Statistik (BPS) yang diperbarui pada 11 Juni 2024, jumlah penduduk laki-laki di Indonesia tercatat sekitar 140.786.800 jiwa.

Sementara itu, jumlah penduduk perempuan berada pada angka sekitar 137.909.400 jiwa. Dengan demikian, perbandingan gender di Indonesia menunjukkan adanya dominasi laki-laki, meskipun perbedaannya tidak terlalu signifikan.

Data ini memberikan gambaran yang jelas tentang komposisi gender di Indonesia, di mana jumlah laki-laki sedikit lebih banyak dibandingkan perempuan. Hal ini sejalan dengan pola umum yang juga terlihat dalam perbandingan gender di tingkat global. Perbedaan ini, meskipun ada, cenderung stabil dan tidak menciptakan ketidakseimbangan yang berarti dalam kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat.

Perbandingan dengan Populasi Dunia

Di tingkat global, tren yang sama juga tercatat. Berdasarkan data yang diakses dari Worldometers pada 3 Maret 2025, jumlah total penduduk dunia diperkirakan mencapai sekitar 7.162.119.434 jiwa. Dari jumlah tersebut, sekitar 50,4 persen adalah laki-laki, sementara 49,6 persen lainnya adalah perempuan. Dengan kata lain, meskipun ada sedikit lebih banyak laki-laki, perbandingan antara jumlah laki-laki dan perempuan di seluruh dunia tetaplah sangat seimbang.

Perbedaan kecil dalam jumlah laki-laki dan perempuan di dunia dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor. Misalnya, dalam beberapa negara, terdapat tingkat kelahiran laki-laki yang sedikit lebih tinggi dibandingkan perempuan. Hal ini juga dipengaruhi oleh perbedaan harapan hidup antara laki-laki dan perempuan, yang cenderung lebih tinggi pada perempuan di banyak negara, termasuk Indonesia. Sebagai contoh, data BPS menunjukkan bahwa harapan hidup perempuan Indonesia lebih tinggi daripada laki-laki, yang dapat mempengaruhi angka perbandingan jender di usia lebih tua.

Faktor yang Mempengaruhi Perbandingan Gender

Ada beberapa faktor yang memengaruhi jumlah laki-laki dan perempuan di suatu negara atau di dunia secara keseluruhan. Salah satunya adalah tingkat kelahiran. Di banyak negara, bayi laki-laki cenderung lebih banyak dilahirkan daripada bayi perempuan, meskipun selisihnya tidak terlalu besar. Selain itu, angka harapan hidup juga berperan penting. Secara global, perempuan cenderung hidup lebih lama dibandingkan laki-laki. Hal ini menyebabkan populasi perempuan di usia lanjut cenderung lebih banyak dibandingkan dengan laki-laki, meskipun jumlah kelahiran laki-laki lebih tinggi.

Pola migrasi juga turut mempengaruhi komposisi gender di suatu negara. Sebagai contoh, dalam beberapa dekade terakhir, migrasi besar-besaran dari daerah pedesaan ke perkotaan atau dari negara berkembang ke negara maju sering kali melibatkan lebih banyak laki-laki daripada perempuan, terutama di kalangan pekerja migran. Hal ini dapat menyebabkan perbedaan jumlah antara laki-laki dan perempuan di daerah tertentu.

Tidak Mempengaruhi Keseimbangan Sosial atau Ekonomi

Meski terdapat sedikit perbedaan dalam jumlah penduduk laki-laki dan perempuan, perbedaan ini tidak terlalu berdampak pada keseimbangan sosial atau ekonomi. Di Indonesia, meskipun jumlah laki-laki sedikit lebih banyak, perbedaan ini tidak menciptakan ketimpangan yang signifikan dalam sektor-sektor penting seperti pendidikan, kesehatan, dan tenaga kerja. Begitu pula di tingkat global, meskipun ada sedikit dominasi laki-laki dalam jumlah penduduk, hal ini tidak menyebabkan masalah besar dalam kehidupan sehari-hari atau pengelolaan sumber daya manusia.

Selain itu, pemerintah Indonesia dan banyak negara lainnya telah membuat berbagai kebijakan untuk memastikan bahwa baik laki-laki maupun perempuan memiliki akses yang sama dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk pendidikan, pekerjaan, dan hak-hak sosial lainnya. Dengan demikian, meskipun terdapat perbedaan kecil dalam jumlah laki-laki dan perempuan, hal ini tidak menyebabkan ketidakadilan atau diskriminasi antara kedua gender tersebut. (*)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan