Kehidupan Sosial Kerajaan Sriwijaya: Harmoni dalam Keberagaman

Ilustrasi / Foto--Net--
Radarlambar.Bacakoran.co - Kerajaan Sriwijaya, yang merupakan salah satu kerajaan maritim terbesar di Nusantara, tidak hanya dikenal karena kekuatan politik dan militernya, tetapi juga karena kehidupan sosialnya yang sangat beragam dan penuh harmoni.
Berdiri pada abad ke-7 di Pulau Sumatera, tepatnya di sekitar Sungai Musi, Palembang, Sriwijaya menjadi pusat perdagangan dan kebudayaan yang menghubungkan berbagai bangsa, termasuk India dan China. Meskipun kerajaan ini mayoritas beragama Buddha, kehidupan sosial masyarakatnya dipenuhi dengan keberagaman agama dan budaya yang hidup berdampingan dengan damai.
Interaksi antara masyarakat Sriwijaya dan pedagang asing yang datang dari berbagai belahan dunia, seperti India dan China, membawa pengaruh besar dalam kehidupan sosial mereka. Salah satu bentuk interaksi tersebut adalah penggunaan bahasa Melayu Kuno sebagai bahasa penghubung, yang kemudian menjadi bahasa utama dalam perdagangan dan komunikasi di wilayah Asia Tenggara. Pengaruh budaya India juga terlihat dalam penggunaan nama-nama khas India dan penyebaran agama Hindu-Buddha yang berkembang pesat di Sriwijaya.
Kerajaan ini juga menjadi tempat bagi para pendeta dari India dan China untuk belajar bahasa Sanskerta dan mendalami ajaran Buddha. Kehidupan sosial Kerajaan Sriwijaya menggambarkan suatu masyarakat yang dapat menjaga keharmonisan meskipun terdiri dari berbagai latar belakang budaya dan agama, menjadikan kerajaan ini sebagai pusat kebudayaan dan penyebaran pengetahuan di Asia Tenggara.(*)