BMKG Peringatkan Potensi Gelombang Tinggi Akibat Siklon Tropis Courtney dan Dianne

BMKG Peringatkan Potensi Gelombang Tinggi Akibat Siklon Tropis Courtney dan Dianne/. Foto/net--
Radarlambar.bacakoran.co -Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) baru-baru ini mengeluarkan peringatan terkait dua siklon tropis yang berpotensi mempengaruhi kondisi gelombang laut di Indonesia. Siklon Tropis Courtney dan Siklon Tropis Dianne kini menjadi perhatian, meskipun keduanya diprediksi tidak akan langsung mengarah ke wilayah Indonesia, namun dampak tidak langsungnya bisa sangat signifikan.
Siklon Tropis Courtney: Angin Kencang dan Gelombang Tinggi
Siklon Tropis Courtney saat ini terpantau berada di Samudra Hindia barat daya Banten, sekitar 1.730 kilometer di selatan barat daya Bengkulu. BMKG melaporkan bahwa siklon ini memiliki kecepatan angin yang cukup tinggi, yakni 95 knot atau sekitar 175 kilometer per jam, dengan tekanan minimum 952 hPa. Kecepatan angin ini diperkirakan akan meningkat dalam 24 jam mendatang, namun BMKG memastikan bahwa pergerakan siklon ini akan menjauhi Indonesia.
Meskipun demikian, dampak dari Siklon Courtney berpotensi menyebabkan gelombang tinggi di beberapa wilayah Indonesia. Wilayah-wilayah yang diperkirakan akan terdampak antara lain Perairan barat Bengkulu hingga Lampung, Samudra Hindia barat Kepulauan Mentawai hingga Bengkulu-Lampung, Selat Sunda bagian selatan, serta Samudra Hindia selatan Jawa Timur hingga Bali-Nusa Tenggara Barat. Gelombang tinggi diperkirakan dapat mencapai 2,5 hingga 4 meter.
Siklon Tropis Dianne: Dampak Gelombang Laut di Wilayah Timur
Siklon Tropis Dianne terpantau di Perairan Utara Kimberley, Australia Barat, dengan pusat sirkulasi berada sekitar 560 kilometer di selatan Pulau Rote. Meskipun kecepatan angin maksimalnya lebih rendah, yakni 40 knot (75 kilometer per jam), dampak dari siklon ini tetap perlu diwaspadai. Tekanan udara minimum yang tercatat adalah sekitar 952 hPa.
BMKG memprediksi bahwa dalam 24 jam ke depan, kecepatan angin Siklon Dianne akan menurun dan masuk ke kategori tekanan rendah (Low Pressure). Namun, wilayah yang terpengaruh tetap berisiko mengalami gelombang tinggi. Beberapa daerah yang berpotensi terdampak adalah Samudra Hindia selatan Nusa Tenggara Timur, Perairan selatan Pulau Sumba, serta Perairan selatan Pulau Sabu dan Perairan Kupang-Pulau Rote, dengan gelombang bisa mencapai 4 meter.
Waspada terhadap Dampak Tidak Langsung
Walaupun kedua siklon ini diperkirakan akan bergerak menjauhi Indonesia, BMKG mengingatkan bahwa dampak tidak langsung dari keduanya dapat mengakibatkan gelombang tinggi di berbagai perairan Indonesia. Hal ini perlu diperhatikan oleh masyarakat yang tinggal di daerah pesisir dan pengguna jalur pelayaran, terutama untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi cuaca buruk.
BMKG terus memantau perkembangan kedua siklon ini dan akan memberikan informasi lebih lanjut seiring berjalannya waktu. Masyarakat diimbau untuk selalu mengikuti informasi terbaru dari BMKG guna menghindari potensi bahaya yang ditimbulkan oleh cuaca ekstrem ini. (*)