Pesta Sekura Dihelat, Kemacetan Terjadi

Pesta Sekura (Topeng) Seribu Wajah yang digelar di Pekon Kotabesi, Kecamatan Batu Brak, Kabupaten Lampung Barat (Lambar) pada 2 Syawal sempat menyebabkan kemacetan cukup parah. -Foto Dok---

Radarlambar.bacakoran.co – Pesta Sekura (Topeng) Seribu Wajah yang digelar di Pekon Kotabesi, Kecamatan Batu Brak, Kabupaten Lampung Barat (Lambar) pada Rabu, 2 Syawal (2/3), sempat menyebabkan kemacetan cukup parah. 

Kemacetan ini terjadi di ruas jalan nasional, terutama di tanjakan Pekon Kerang menuju Pekon Kotabesi, mulai pukul 11.00 WIB hingga 13.00 WIB. Meski cukup mengganggu, kondisi tersebut dapat segera teratasi berkat kerjasama antara aparat kepolisian, panitia penyelenggara, dan masyarakat setempat.

Kepadatan lalu lintas ini tak terhindarkan mengingat tingginya antusiasme pengunjung yang datang untuk menyaksikan acara tradisional yang telah menjadi bagian dari perayaan Lebaran di daerah tersebut. Seiring dengan tingginya volume kendaraan yang melintas, situasi di jalan utama memang mengalami penumpukan, terutama pada jam-jam sibuk. Meski demikian, banyak pengendara yang memaklumi kondisi tersebut, mengingat situasi arus lalu lintas yang kerap padat pada masa Lebaran.

Salah satu pengendara, Dulhadi, mengungkapkan, “Ya, namanya juga Lebaran, mas. Kemacetan ini bagian dari kemeriahan Lebaran. Jadi, kita nikmati saja,” ungkapnya dengan santai sembari turut terjebak dalam antrean. Sebagian besar warga tampaknya sepakat bahwa sedikit kemacetan menjadi bagian dari euforia perayaan Lebaran yang dinantikan.

Tak berselang lama, berkat kehadiran petugas dan dukungan masyarakat, arus lalu lintas kembali lancar dan para pengunjung bisa melanjutkan perjalanan dengan aman. Sehingga, pesta budaya yang menjadi daya tarik utama dalam perayaan ini tetap berlangsung dengan penuh keceriaan dan tertib.

Pesta Budaya Sekura di Pekon Puramekar: Tradisi Idul Fitri yang Meriah

Radarlambar.bacakoran.co – Pekon Puramekar, Kecamatan Gedungsurian, Kabupaten Lampung Barat (Lambar), menjadi tuan rumah pesta budaya Sekura Seribu Wajah, yang digelar setiap tahunnya pada 3 Syawal. Pesta budaya ini, yang terkenal dengan panjat pinang topeng seribu wajah, sudah menjadi bagian tak terpisahkan dari tradisi perayaan Idul Fitri di daerah ini.

Menurut Juru Tulis Puramekar, Umar Sembiring, pelaksanaan pesta Sekura di Pekon Puramekar biasanya dimulai pada sore hari, tepatnya pukul 13.00 WIB. Hal ini berbeda dengan wilayah lain di Kabupaten Lampung Barat, seperti Kecamatan Belalau dan Batu Brak, di mana tradisi serupa digelar sejak pagi hari. Perbedaan waktu pelaksanaan ini dipengaruhi oleh komposisi penduduk yang mayoritas berasal dari suku pendatang seperti Sunda, Semende, dan Jawa, yang memiliki kebiasaan melaksanakan acara pada siang hari. Sementara itu, daerah lain yang mayoritas dihuni suku Lampung lebih memilih mengadakan acara pada pagi hari.

Meskipun ada perbedaan waktu pelaksanaan, Umar menegaskan bahwa kemeriahan pesta Sekura di Pekon Puramekar tetap tidak kalah dengan wilayah lainnya. “Kami sangat bangga dapat menyelenggarakan acara ini dan berharap tradisi budaya ini terus dilestarikan,” ujar Umar.

Pesta Sekura bukan hanya sekadar hiburan, namun juga menjadi ajang silaturahmi bagi masyarakat setempat untuk saling berkumpul dan berbagi kegembiraan setelah menjalani bulan Ramadan. Tak hanya itu, acara ini juga menjadi kesempatan bagi pemuda-pemudi setempat untuk berperan aktif dalam menjaga kelangsungan tradisi budaya tersebut.

Selain di Pekon Puramekar, dua pekon lainnya di wilayah timur Kabupaten Lampung Barat juga melaksanakan tradisi serupa, yaitu Pekon Muara Jaya II dan Purawiwitan di Kecamatan Kebuntebu.

Pesta Sekura di Pekon Puramekar tahun ini berhasil menciptakan suasana yang penuh semangat kebersamaan, serta memperkaya perayaan Lebaran dengan warna dan keceriaan yang khas. Tradisi ini menjadi simbol kuat dari kekayaan budaya Lampung Barat yang terus dijaga dan dilestarikan oleh masyarakat setempat. (rinto/nopri)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan