Dari Bankir ke Teknologi, Perjalanan Marina Budiman Jadi Perempuan Terkaya di Indonesia

Marina Budiman. -Foto-net.--

Radarlambar.bacakoran.co – Marina Budiman mencatatkan namanya sebagai perempuan terkaya di Indonesia versi Forbes, dengan total kekayaan mencapai 5,3 miliar dolar AS atau sekitar Rp87,87 triliun. 

Ia menempati posisi ketujuh dalam daftar orang terkaya di Indonesia, yang sebagian besar masih didominasi oleh laki-laki. Kekayaan tersebut berasal dari kepemilikan sahamnya di PT DCI Indonesia Tbk. (DCII), perusahaan yang bergerak di bidang pusat data atau data center.  

Marina saat ini menjabat sebagai Presiden Komisaris DCII, setelah sebelumnya menduduki posisi Direktur sejak 2012. Bersama Otto Toto Sugiri dan Han Arming Hanafia, ia mendirikan perusahaan tersebut pada 2011. Dalam waktu lebih dari satu dekade, DCII berkembang menjadi perusahaan pusat data terkemuka di Indonesia, seiring dengan meningkatnya kebutuhan penyimpanan data di era digital. Saham perusahaan ini termasuk yang memiliki harga tertinggi di Bursa Efek Indonesia, mencerminkan kepercayaan investor terhadap prospek bisnis pusat data yang semakin menjanjikan.  

Kesuksesan Marina tidak diraih dalam waktu singkat. Ia menempuh pendidikan di University of Toronto dan meraih gelar di bidang keuangan dan ekonomi. Setelah lulus, ia memulai kariernya di PT Bank Bali sebagai Account Officer pada 1985. Namun, ketertarikannya pada dunia teknologi membawanya bergabung dengan PT Sigma Cipta Caraka, sebuah perusahaan IT yang berperan penting dalam perkembangan teknologi informasi di Indonesia.  

Di Sigma Cipta Caraka, Marina menduduki berbagai posisi strategis. Ia pernah menjabat sebagai Project Manager, Chief Financial Officer, serta Sales and Delivery Director. Pengalamannya di perusahaan tersebut semakin memperdalam pemahamannya tentang industri teknologi, yang kemudian menjadi dasar bagi langkah besar berikutnya dalam dunia bisnis.  

Salah satu pencapaian penting dalam kariernya adalah mendirikan Indonet pada 1994. Perusahaan ini dikenal sebagai penyedia layanan internet pertama di Indonesia, yang berperan dalam memperkenalkan akses internet kepada masyarakat luas. Indonet berkembang pesat seiring dengan meningkatnya kebutuhan internet di Tanah Air. Namun, pada 2023, Marina dan para pendiri lainnya memutuskan untuk melepas kepemilikan mereka di perusahaan tersebut.  

Perannya dalam DCII semakin mengukuhkan posisinya sebagai salah satu tokoh penting dalam industri teknologi di Indonesia. DCII menawarkan layanan pusat data yang mendukung berbagai perusahaan dalam menyimpan dan mengelola data mereka. Dengan semakin pesatnya transformasi digital, kebutuhan akan pusat data terus meningkat, menjadikan bisnis ini sebagai salah satu sektor yang menjanjikan di masa depan.  

Menurut laporan Bursa Efek Indonesia, saham DCII terus menunjukkan tren positif, mencerminkan besarnya permintaan pasar terhadap layanan penyimpanan data. Kepercayaan investor terhadap perusahaan ini juga semakin kuat, seiring dengan pertumbuhan sektor teknologi dan digitalisasi di berbagai industri.  

Keberhasilan Marina Budiman dalam bisnis pusat data menunjukkan bahwa perempuan juga dapat memainkan peran penting dalam dunia teknologi, yang selama ini sering dianggap sebagai bidang yang didominasi oleh laki-laki. Kepemimpinannya di DCII menjadi inspirasi bagi banyak perempuan di Indonesia untuk meniti karier di industri teknologi dan keuangan.  

Selain kesuksesan bisnisnya, Marina juga dikenal sebagai sosok yang peduli terhadap perkembangan sumber daya manusia di bidang teknologi. Ia kerap berbagi pengalaman dan wawasan kepada generasi muda yang tertarik untuk berkarier di industri ini. Dengan kepemimpinan yang visioner, ia terus membawa DCII ke arah pertumbuhan yang lebih besar, sekaligus berkontribusi terhadap ekosistem digital di Indonesia.  

Ke depan, dengan meningkatnya kebutuhan akan layanan berbasis digital dan keamanan data, peran pusat data semakin vital. DCII, di bawah kepemimpinan Marina, diperkirakan akan terus berkembang dan berkontribusi dalam membangun infrastruktur digital yang lebih kuat di Indonesia.(*/edi)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan