TNI AU Bangun Dua Satuan Radar Baru di NTT

Petugas radar TNI AU. Ilustrasi net--
Radarlambar.bacakoran.co — Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara (TNI AU) terus meningkatkan kemampuan dan kesiapsiagaan pertahanan wilayah udara nasional, khususnya di kawasan strategis Indonesia bagian selatan.
Salah satu langkah konkret terbaru adalah rencana pembangunan dua satuan radar tambahan di Provinsi Nusa Tenggara Timur yang letaknya berbatasan langsung dengan negara Timor Leste dan Australia.
Pembangunan dua satuan radar tersebut dijadwalkan dimulai pada bulan April dan Mei 2025, yang menandai dimulainya proses konstruksi atau groundbreaking di dua lokasi berbeda, yaitu di Pulau Sumba dan Pulau Alor.
Penambahan ini akan melengkapi satuan radar yang telah lebih dulu beroperasi di Buraen, Kabupaten Kupang, di Pulau Timor.
Dengan tiga satuan radar di satu provinsi, NTT kini menjadi salah satu wilayah dengan konsentrasi radar pertahanan terbanyak di Indonesia.
Ini mencerminkan betapa pentingnya posisi geografis NTT sebagai garda terdepan pengawasan ruang udara nasional, terutama karena provinsi ini berada di ujung selatan Indonesia dan berbatasan langsung dengan dua negara sahabat.
Penempatan radar-radar ini bukan sekadar strategi militer biasa, melainkan bentuk nyata dari perhatian pemerintah pusat terhadap penguatan sistem pertahanan nasional di kawasan perbatasan.
Keberadaan satuan radar memungkinkan TNI AU untuk memantau aktivitas penerbangan, baik sipil maupun militer, di wilayah udara yang selama ini rawan karena minim pengawasan teknologi canggih.
Radar-radar ini akan menjadi mata dan telinga pertahanan udara Indonesia, mendeteksi objek-objek asing yang melintas dan memastikan tidak ada pelanggaran kedaulatan udara.
Setiap radar dilengkapi dengan sistem pemantauan canggih yang terhubung langsung ke komando pusat TNI AU, sehingga dapat memberikan informasi secara real-time untuk pengambilan keputusan yang cepat dan tepat.
Tak hanya itu, penguatan fasilitas ini juga sejalan dengan peran strategis Lanud El Tari Kupang sebagai Forward Operating Base (FOB), atau pangkalan operasi terdepan. Lanud ini dirancang untuk menjadi titik awal pelaksanaan operasi udara di wilayah timur Indonesia, sekaligus penghubung antara wilayah barat dan timur dalam distribusi kekuatan udara nasional.
Peningkatan pertahanan udara di NTT juga diharapkan memberi dampak positif pada keamanan nasional secara keseluruhan, sekaligus memperkuat posisi Indonesia dalam menjaga stabilitas kawasan Asia-Pasifik.
Dalam konteks global, kerja sama lintas batas dengan negara-negara tetangga seperti Timor Leste dan Australia tetap penting, namun penguatan pertahanan domestik menjadi fondasi utama dalam membangun hubungan bilateral yang setara dan berdaulat.