Kasus Pemerkosaan Dokter Priguna Bertambah, Dua Korban Baru Diungkap: Sama-sama Dibius di RSHS

Priguna Anugerah, dokter yang memperkosa keluarga pasien di RSHS.-Foto Dok/Net -

RADARLAMBAR.BACAKORAN.CO - Kasus pemerkosaan yang dilakukan oleh dokter Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Universitas Padjadjaran, Priguna Anugerah Pratama, semakin berkembang. 

Kepolisian Daerah Jawa Barat mengonfirmasi bahwa selain korban berinisial FH yang sebelumnya ramai diberitakan, terdapat dua korban tambahan yang juga menjadi sasaran kejahatan seksual Priguna keduanya merupakan pasien Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung.

Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Jawa Barat mengungkapkan kedua korban tambahan ini mengalami peristiwa serupa dengan korban pertama. 

Berdasarkan hasil pemeriksaan, terungkap bahwa Priguna menggunakan modus yang sama untuk melancarkan aksi bejatnya, yakni berpura-pura melakukan prosedur medis berupa analisis anestesi dan uji alergi terhadap obat bius.

Di bawah kedok tersebut, korban-korbannya kemudian dibius sebelum menjadi sasaran tindak kejahatan seksual.

Kejadian terhadap dua korban baru ini berlangsung dalam rentang waktu berbeda, yaitu pada tanggal 10 dan 16 Maret 2025. Saat kejadian, kedua korban berada dalam status sebagai pasien di RSHS. 

Salah satu korban berusia 21 tahun, sementara korban lainnya berusia 31 tahun. Keduanya dibawa ke lokasi yang sama dengan korban FH, tempat di mana Priguna diduga telah melakukan aksi kriminalnya.

Sebelumnya, pihak kepolisian telah mengungkap keberadaan dua korban tambahan tersebut pada Kamis, 10 April 2025. Dalam proses penyelidikan, kepolisian juga telah menjalin komunikasi dengan kuasa hukum salah satu korban. 

Meski laporan resmi belum disampaikan saat itu, sudah ada kesepahaman awal antara penyidik dan pihak kuasa hukum bahwa pemeriksaan lanjutan terhadap korban akan dilakukan setelah Hari Raya Idul Fitri.

Dari hasil pemeriksaan sementara diketahui Priguna secara konsisten menggunakan metode yang sama menjalankan aksinya dengan membius korbannya terlebih dahulu untuk memudahkan aksi. 

Strategi ini digunakan terhadap seluruh korban sejauh ini, yang semuanya berada dalam posisi rentan sebagai pasien yang mempercayakan keselamatan mereka kepada tenaga medis.

Kasus ini turut menambah panjang daftar pelanggaran dan tindakan kriminal yang mencoreng dunia kedokteran, khususnya dalam lingkungan pendidikan spesialis kedokteran.

Sebelumnya, beberapa kasus lain yang melibatkan mahasiswa PPDS telah mencuat ke permukaan, termasuk dugaan pungutan liar dan perundungan, menjadikan insiden Priguna sebagai puncak gunung es dari masalah yang lebih sistemik di lingkungan pendidikan dan praktik kedokteran.

Polda setempat menyatakan akan terus mendalami kasus ini dan membuka ruang bagi korban lain yang mungkin belum melapor.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan