Harga iPhone Terancam Melonjak Tiga Kali Lipat Akibat Perang Dagang AS-China

Ilustrasi iPhone.//Foto: Unsplash/Amanz.--

Radarlambar.Bacakoran.co - Ketegangan antara Amerika Serikat dan China kini kembali memanas seiring eskalasi perang dagang yang semakin tajam. Kedua negara saling memberlakukan tarif balasan yang berdampak luas terhadap berbagai sektor, termasuk industri teknologi.

Salah satu yang paling terdampak adalah Apple Inc. Perusahaan teknologi raksasa asal California itu diprediksi akan menghadapi tantangan serius jika harus memindahkan lini produksi iPhone dari China ke dalam negeri. Pasalnya, produksi iPhone selama hampir dua dekade terakhir sangat bergantung pada fasilitas manufaktur di China.

Menurut laporan AP News, pemerintahan Presiden Donald Trump mengindikasikan keinginan agar Apple mengalihkan produksinya ke Amerika Serikat sebagai respons atas tarif impor tinggi yang diberlakukan terhadap produk asal China. Namun, realisasi skenario tersebut dinilai sangat tidak realistis dalam waktu dekat.

Biaya Produksi Bengkak, Harga iPhone Bisa Tembus US$ 3.000

Apabila produksi iPhone benar-benar dipindahkan ke AS, biaya yang harus ditanggung Apple diprediksi melonjak drastis. Biaya logistik, pengembangan pabrik, hingga tenaga kerja akan membuat harga jual iPhone melonjak hingga tiga kali lipat—dari sekitar US$ 1.000 menjadi lebih dari US$ 3.000 per unit.

Kondisi ini menjadi dilema besar bagi Apple. Selain harus menghadapi biaya produksi yang jauh lebih tinggi, perusahaan juga berisiko kehilangan daya saing di pasar global akibat lonjakan harga produk.

Ketidakpastian Kebijakan dan Dampak Saham

Meskipun Trump sempat mengumumkan pengecualian terhadap barang elektronik dari daftar produk yang dikenai tarif tambahan, ketidakpastian tetap membayangi. Tidak ada jaminan bahwa kebijakan tersebut tidak akan berubah sewaktu-waktu.

Sampai saat ini, Apple belum memberikan pernyataan resmi terkait wacana relokasi produksi. Namun, CEO Apple Tim Cook dijadwalkan akan menanggapi berbagai pertanyaan analis dalam laporan keuangan mendatang, termasuk strategi perusahaan menghadapi tekanan geopolitik ini.

Dampak Langsung ke Pasar dan Saham

Dampak perang dagang ini sudah mulai terasa di pasar saham. Sejak pengumuman tarif balasan terbaru pada 2 April 2025 oleh Donald Trump, harga saham Apple tercatat anjlok hingga 15%. Nilai pasar perusahaan bahkan menyusut sekitar US$ 500 miliar.

Analis memperkirakan jika konflik perdagangan ini terus berlanjut, Apple tidak hanya akan menaikkan harga iPhone, tetapi juga sejumlah produk lainnya, mengingat ketergantungan rantai pasok mereka terhadap China, India, dan negara-negara mitra produksi lainnya.(*)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan