Produksi Rokok Nasional Turun Hampir 10 Persen di Maret 2025, Libur Lebaran Jadi Faktor Utama

Data Bea Cukai: produksi rokok anjlok hingga 12,48% yoy pada Maret 2025-Ilustrasi freepik.com-

RADARLAMBAR.BACAKORAN.CO — Industri rokok nasional mencatat penurunan signifikan dalam produksi selama bulan Maret 2025. 

Berdasarkan data dari Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan, total produksi rokok pada bulan tersebut tercatat sebesar 24,4 miliar batang.

Jumlah ini menunjukkan penurunan sekitar 9,6% dibandingkan bulan Februari, atau hampir 10% secara bulanan (month to month/mtm).

Jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, penurunan terlihat lebih tajam yakni sebesar 12,48% secara tahunan (year on year/yoy).

Faktor utama yang mempengaruhi turunnya angka produksi adalah adanya libur panjang Lebaran yang berlangsung dari 28 Maret hingga 7 April 2025. Selain itu, tren lonjakan produksi yang terjadi pada Februari juga menjadi penyebab. 

Pada bulan tersebut, banyak produsen rokok meningkatkan kapasitas produksinya untuk mengantisipasi tingginya permintaan selama Ramadan dan Hari Raya Idulfitri.

Perusahaan rokok umumnya mulai mempersiapkan pasokan satu bulan sebelum Ramadan. Pada tahun ini, Ramadan dimulai pada 1 Maret dan diperkirakan berlangsung hingga 31 Maret. 

Dengan waktu produksi yang semakin terbatas akibat libur panjang, aktivitas pabrik pun melambat pada bulan tersebut.

Jika dilihat secara kumulatif, produksi rokok selama kuartal pertama 2025 (Januari-Maret) tercatat sebanyak 68,5 miliar batang. 

Angka ini menjadi yang terendah dalam tujuh tahun terakhir, menandakan adanya tren perlambatan yang perlu dicermati, baik oleh pelaku industri maupun pemerintah sebagai regulator.

Penurunan produksi ini sekaligus menggambarkan bagaimana faktor musiman seperti Ramadan dan Lebaran dapat mempengaruhi aktivitas industri dalam skala besar. 

Selain itu, fenomena ini juga menjadi sinyal penting bagi pengusaha untuk terus menyesuaikan strategi produksi dan distribusi agar tetap efisien di tengah dinamika kalender tahunan. (*)

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan