Benarkah Semakin Sering Berolahraga Bisa Memperpanjang Usia? Ini Kata Peneliti

Reporter: Lusiana Purba |

Editor: Budi Setiawan |

Kamis , 17 Apr 2025 - 17:40

Salah Satu Cara Terbaik Menjaga Kesehatan dan Memperpanjang Umur Adalah Berolahraga. - Foto Freepik--

Hasilnya menunjukkan bahwa meskipun gaya hidup sehat penting, faktor keturunan tetap punya peran besar dalam menentukan kualitas dan panjang usia seseorang.

Olahraga itu Penting, Tapi Harus Seimbang

Penelitian ini membawa pesan penting: olahraga secukupnya sudah cukup baik untuk kesehatan jangka panjang. Terlalu sedikit maupun terlalu banyak gerak, keduanya bisa membawa risiko.

Kepala tim penelitian, Elina Sillanpää, menyarankan masyarakat untuk tetap aktif, tapi tidak memaksakan diri secara berlebihan.

Menurutnya, gaya hidup yang seimbang, termasuk nutrisi, tidur yang cukup, dan manajemen stres, adalah kombinasi terbaik untuk hidup sehat dan panjang umur.

Bukan Tentang Banyaknya, Tapi Keseimbangannya

Jadi, jika kamu ingin menjaga kebugaran dan umur panjang, tak perlu berolahraga secara ekstrem. Konsistensi dan keseimbangan lebih penting daripada intensitas tinggi. Olahraga memang bagian penting dari hidup sehat, tapi bukan satu-satunya penentu.

Mungkin sekarang saatnya bertanya:

Apakah gaya hidupku sudah seimbang? Atau aku terlalu memaksakan olahraga, padahal tubuh sudah lelah?

Ingat, tujuan utama olahraga adalah membuat tubuh sehat dan bahagia—bukan kelelahan tanpa manfaat nyata. (*)

benarkah semakin sering berolahraga bisa memperpanjang usia? ini kata peneliti                            radarlambar.bacakoram.co - selama ini kita percaya bahwa olahraga adalah salah satu cara terbaik untuk menjaga kesehatan dan memperpanjang umur. 
namun, riset terbaru dari finlandia justru mengungkap sisi lain dari kebiasaan olahraga bahwa terlalu banyak aktivitas fisik juga bisa memberi dampak negatif, bahkan mempercepat proses penuaan.
 
penelitian menarik dari finlandia: aktivitas sedang lebih menguntungkan
studi dilakukan oleh tim dari universitas jyväskylä, dengan menganalisis data lebih dari 22 ribu orang kembar yang lahir sebelum 1958. 
peneliti mengamati tingkat aktivitas fisik para partisipan selama 15 tahun, kemudian mencocokkannya dengan data kematian hingga akhir tahun 2020.
peserta dibagi dalam empat kelompok:
- tidak aktif (sedentari)
- cukup aktif
- aktif
- sangat aktif
hasilnya menunjukkan bahwa mereka yang berada di kategori cukup aktif memiliki risiko kematian terendah. 
sementara itu, peningkatan intensitas ke level lebih tinggi tidak memberikan tambahan manfaat yang signifikan. bahkan, olahraga yang berlebihan bisa mempercepat penuaan biologis.
 
panduan who tak selalu menjamin umur lebih panjang
organisasi kesehatan dunia (who) menyarankan aktivitas fisik selama:
- 150–300 menit per minggu untuk intensitas sedang, atau
- 75–150 menit untuk intensitas berat.
namun, studi ini menemukan bahwa memenuhi rekomendasi who tidak secara otomatis mengurangi risiko kematian atau risiko penyakit turunan. 
analisis data pada pasangan kembar identik menunjukkan tidak ada perbedaan besar dalam angka kematian, walaupun salah satu kembar jauh lebih aktif dari yang lainnya.
 
olahraga berlebihan bisa percepat usia biologis
peneliti menggunakan metode yang disebut epigenetic clocks—alat untuk mengukur usia biologis berdasarkan biomarker genetik dalam darah. 
hasilnya? mereka yang terlalu sedikit atau terlalu banyak olahraga, justru menunjukkan tanda-tanda penuaan biologis yang lebih cepat. polanya membentuk huruf u, di mana posisi tengah (aktivitas sedang) adalah yang paling ideal.
faktor lain seperti merokok, pola makan, dan konsumsi alkohol ternyata berpengaruh lebih kuat terhadap penuaan dibandingkan aktivitas fisik itu sendiri.
 
peran genetik tidak bisa diabaikan
dalam studi ini, lebih dari 4.800 pasangan kembar, termasuk 180 kembar identik, menjadi bagian dari analisis. 
peneliti juga memeriksa tekanan darah dan risiko penyakit jantung berdasarkan skor risiko genetik (polygenic risk score). 
hasilnya menunjukkan bahwa meskipun gaya hidup sehat penting, faktor keturunan tetap punya peran besar dalam menentukan kualitas dan panjang usia seseorang.
 
olahraga itu penting, tapi harus seimbang
penelitian ini membawa pesan penting: olahraga secukupnya sudah cukup baik untuk kesehatan jangka panjang. terlalu sedikit maupun terlalu banyak gerak, keduanya bisa membawa risiko.
kepala tim penelitian, elina sillanpää, menyarankan masyarakat untuk tetap aktif, tapi tidak memaksakan diri secara berlebihan. 
menurutnya, gaya hidup yang seimbang, termasuk nutrisi, tidur yang cukup, dan manajemen stres, adalah kombinasi terbaik untuk hidup sehat dan panjang umur.
 
bukan tentang banyaknya, tapi keseimbangannya
jadi, jika kamu ingin menjaga kebugaran dan umur panjang, tak perlu berolahraga secara ekstrem. konsistensi dan keseimbangan lebih penting daripada intensitas tinggi. olahraga memang bagian penting dari hidup sehat, tapi bukan satu-satunya penentu.
 
mungkin sekarang saatnya bertanya:
apakah gaya hidupku sudah seimbang? atau aku terlalu memaksakan olahraga, padahal tubuh sudah lelah?
ingat, tujuan utama olahraga adalah membuat tubuh sehat dan bahagia—bukan kelelahan tanpa manfaat nyata. (*)

Tag

Share

Koran Edisi Terbaru

Baca Koran Radar Lambar - Minggu, 4 Mei 2025

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan