Minat Tinggi! Warga Lampung Barat Ramai Daftar Jadi Pekerja Migran

Ilustrasi Pekerja Migran Indonesia--

BALIKBUKIT - Hingga November 2025, Dinas Tenaga Kerja dan Perindustrian (Disnakerprin) Kabupaten Lampung Barat mencatat sebanyak 60 warga telah mengurus rekomendasi untuk bekerja ke luar negeri sebagai Calon Pekerja Migran Indonesia (CPMI). Data ini menunjukkan tingginya minat warga Lampung Barat memanfaatkan peluang kerja di luar negeri untuk meningkatkan taraf hidup dan pengalaman kerja.

Kepala Disnakerprin, Haiza Rinsa, S.H., mengatakan salah satu faktor utama yang mendorong warga memilih bekerja di luar negeri adalah upah yang lebih tinggi dibandingkan Indonesia. Selain itu, banyak calon pekerja migran ingin menambah pengalaman, memperluas wawasan, dan membantu perekonomian keluarga. “Gaji di luar negeri jauh lebih tinggi, sehingga banyak warga memutuskan untuk mencari nafkah di sana. Selain itu, mereka ingin memperoleh pengalaman baru yang bisa berguna di masa depan,” ujar Haiza.

Tercatat, mayoritas pemohon rekomendasi adalah perempuan, dengan tujuan bekerja ke negara-negara seperti Taiwan dan Malaysia. Tren ini sejalan dengan data tahun sebelumnya, di mana pada 2024, Disnakerprin Lampung Barat telah menerbitkan 62 rekomendasi bagi warga yang ingin bekerja sebagai PMI.

Untuk mempermudah pelayanan, Disnakerprin Lampung Barat telah mengembangkan sistem pengurusan rekomendasi secara online. Warga yang ingin bekerja ke luar negeri dapat mengakses https://karirhub.kemnaker.go.id untuk mengajukan permohonan tanpa harus datang langsung ke kantor.

Proses pengajuan online memungkinkan pemohon mengunggah dokumen persyaratan seperti Kartu Tanda Penduduk (KTP), Kartu Keluarga (KK), surat nikah (bagi yang sudah menikah), surat izin orang tua/suami/istri, surat keterangan sehat, BPJS Kesehatan, serta ijazah atau sertifikat kompetensi. Setelah berkas terunggah, pihak Disnakerprin akan melakukan verifikasi pertama, dilanjutkan dengan verifikasi perjanjian kerja, sebelum menerbitkan rekomendasi resmi yang dapat diunduh melalui aplikasi.

Haiza menambahkan, sistem ini tidak hanya menghemat waktu dan tenaga, tetapi juga membuat proses administrasi lebih efisien, transparan, dan mudah diakses oleh seluruh masyarakat. “Jika perusahaan penyalur tenaga kerja baru, perwakilan perusahaan dan calon pekerja migran tetap perlu datang ke kantor. Namun, jika semua data telah terverifikasi, proses dapat dilakukan sepenuhnya secara online,” jelasnya.

Menurut Haiza, meningkatnya jumlah calon pekerja migran dari Lampung Barat menunjukkan bahwa kerja di luar negeri masih menjadi pilihan utama bagi masyarakat yang ingin memperoleh penghasilan lebih baik. Pemerintah daerah terus mendorong masyarakat memanfaatkan peluang ini melalui kemudahan administrasi, pelatihan, dan pendampingan agar calon pekerja dapat bekerja dengan aman, produktif, dan terlindungi secara hukum.

“Program ini juga sejalan dengan upaya pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga di Lampung Barat, sekaligus menyiapkan tenaga kerja yang kompeten,” tandasnya. (lusiana) 

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan