Mengungkap Asal Usul Nama Ancol: Dari Tanah Asin Hingga Kawasan Rekreasi Ternama

Ilustrasi Nama Ancol. -Foto Shutterstock-
Radarlambar.bacakoran.co - Bagi warga Jakarta dan sekitarnya, Taman Impian Jaya Ancol tentu bukan nama yang asing. Sejak resmi dibuka pada tahun 1968, kawasan ini telah menjadi destinasi wisata favorit bagi masyarakat lintas generasi—mulai dari anak-anak hingga orang dewasa. Namun, di balik gemerlap wahana dan hiruk-pikuk wisatawan, tersimpan cerita sejarah yang jarang diketahui, terutama mengenai asal-usul nama "Ancol" itu sendiri.
Nama dengan Makna Geografis dan Historis
Secara etimologis, kata Ancol menyimpan arti yang erat kaitannya dengan kondisi geografis dan sejarah kawasan tersebut. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Ancol berarti "tanah yang menjorok ke laut" atau "tanjung". Makna lainnya merujuk pada tanah yang berair payau, kondisi di mana air tawar dan air laut bercampur menjadi satu.
Fenomena air payau ini memang mencerminkan keadaan wilayah pesisir utara Jakarta pada masa lampau. Di era penjajahan Belanda, laut Jawa kerap mengalami pasang sehingga air asin kerap menggenangi daratan. Ketika air laut ini bercampur dengan air sungai dari daratan, terbentuklah kawasan berair payau yang kemudian dikenal sebagai Ancol.
Dari "Tanah Asin" ke Medan Pertempuran
Uniknya, pada masa pemerintahan Vereenigde Oostindische Compagnie (VOC), para penjajah Belanda menyebut kawasan ini sebagai Zoutelande, yang berarti “tanah asin”. Nama tersebut tak hanya menggambarkan kondisi airnya yang payau, tapi juga menunjukkan betapa pentingnya kawasan ini bagi para penjajah.
Lebih jauh ke masa lalu, Ancol juga berfungsi sebagai lokasi strategis pertahanan militer. Sekitar tahun 1656, Belanda membangun benteng pertahanan di wilayah ini, menjadikannya sebagai salah satu titik vital dalam medan tempur melawan pasukan Indonesia. Dengan letaknya yang strategis di pesisir, Ancol menjadi saksi bisu berbagai peristiwa penting dalam sejarah kolonial.
Dari Medan Perang ke Tempat Rekreasi
Kini, siapa sangka kawasan yang dulu penuh ketegangan dan aroma pertempuran telah bertransformasi menjadi pusat hiburan terbesar di ibu kota. Taman Impian Jaya Ancol hadir sebagai oase rekreasi, menawarkan berbagai atraksi mulai dari pantai, dunia fantasi, akuarium raksasa, hingga pertunjukan seni budaya.
Di balik senyum anak-anak yang menikmati liburan dan pasangan muda yang berjalan di sepanjang pantai, tersimpan kisah panjang tentang perubahan fungsi dan makna sebuah wilayah. Ancol bukan sekadar tempat berlibur, tetapi juga cerminan perjalanan sejarah bangsa—dari tanah asin yang penuh konflik, menjadi simbol kehidupan modern yang penuh warna. (*/rinto)