Jamie Vardy Tinggalkan Leicester City di Akhir Musim, Belum Akan Pensiun

Jamy Vardy tinggalkan Leichester City-Foto Dok---
Radarlambar.Bacakoran.co – Leicester City akan segera berpisah dengan salah satu legenda terbesar mereka. Jamie Vardy, penyerang ikonik yang menjadi bagian penting dari kejayaan klub, telah mengonfirmasi bahwa ia akan meninggalkan King Power Stadium pada akhir musim ini setelah mengabdi selama 13 tahun.
Meski usianya telah menginjak 38 tahun, Vardy belum memiliki rencana untuk pensiun. Ia masih berambisi bermain dan mencetak gol, serta membuka kemungkinan bergabung dengan klub baru, termasuk dari Major League Soccer (MLS) di Amerika Serikat.
Nama Jamie Vardy identik dengan kejutan besar dalam sejarah sepak bola Inggris. Saat Leicester City, yang awalnya tidak diunggulkan, berhasil menjuarai Premier League musim 2015-2016. Bersama Riyad Mahrez dan N’Golo Kanté, Vardy menjadi pilar utama dalam pencapaian luar biasa tersebut.
Lima tahun kemudian, ia kembali membawa The Foxes ke puncak, kali ini dengan mengangkat trofi Piala FA pada 2021. Musim lalu, kontribusi 18 golnya menjadi faktor kunci dalam keberhasilan Leicester menjuarai Championship dan kembali ke Premier League.
Namun, musim ini tidak berjalan mulus. Leicester terperosok ke zona degradasi dan dipastikan kembali ke Championship setelah hasil buruk di bawah asuhan pelatih Ruud van Nistelrooy.
Dalam unggahan di media sosial, Vardy menuliskan pesan perpisahan yang menggambarkan betapa dalam keterikatannya dengan klub. Ia merasa Leicester City telah menjadi rumah kedua, tempat di mana ia dan keluarganya tumbuh bersama selama lebih dari satu dekade. Keputusan meninggalkan klub disebutnya sebagai keputusan yang sangat sulit.
Vardy juga mengenang berbagai momen manis yang ia alami bersama Leicester, termasuk keberhasilan lolos dari zona degradasi, menembus perempat final Liga Champions, hingga melakukan sesuatu yang ia anggap sebagai “hal mustahil” saat membawa klub menjadi juara liga.
Ia tidak lupa menyampaikan apresiasi kepada rekan-rekan setimnya di skuad juara 2016 dan secara khusus menyebut nama Nigel Pearson, manajer yang pertama kali membuka jalannya ke dunia profesional.
Vardy juga menyampaikan rasa terima kasih kepada para pelatih dan staf yang telah membimbingnya selama kariernya di Leicester, termasuk mereka yang dengan sabar mendampinginya dalam masa-masa sulit.
Walau musim ini menjadi musim terakhirnya bersama Leicester, Vardy belum menutup lembaran karier sebagai pesepakbola. Ia menyatakan keinginan kuat untuk terus bermain, mencetak gol, dan menikmati permainan, serta berharap bisa memberikan satu atau dua gol tambahan sebelum musim benar-benar berakhir.
Ketua Klub Leicester, Aiyawatt Srivaddhanaprabha, memberikan penghargaan tinggi atas dedikasi Vardy. Ia menyebut Vardy sebagai sosok spesial yang memiliki tempat tersendiri di hati semua yang terhubung dengan Leicester City, dan menegaskan rasa terima kasih atas segala kontribusinya.
Jamie Vardy memulai perjalanannya di Leicester pada 2012 setelah didatangkan dari klub non-liga, Fleetwood Town, dengan mahar £1 juta. Sejak saat itu, ia tumbuh menjadi salah satu striker paling mematikan di Premier League.
Vardy telah mencetak total 198 gol dalam 435 penampilan untuk Leicester. Pada musim 2019-2020, ia mencetak sejarah sebagai pencetak gol terbanyak Premier League tertua, yakni di usia 33 tahun.
Musim ini, ia menyumbang tujuh gol di liga, meski tak cukup untuk menyelamatkan klub dari degradasi. Namun, semangat dan determinasi Vardy tak pernah pudar.