Penyelundupan Burung Dilindungi Digagalkan di Pelabuhan Bakauheni

Truk tersebut membawa muatan ilegal dari Pekanbaru yang rencananya akan dikirim ke Cakung, Jakarta Timur dan Bekasi berhasil diamankan petugas. -Foto Dok---

Radarlambar.bacakoran.co - Aksi penyelundupan satwa liar kembali terbongkar. Sebuah truk pengangkut ratusan burung dilindungi berhasil dicegat saat hendak menyeberang dari Pelabuhan Bakauheni menuju Pulau Jawa. Truk tersebut membawa muatan ilegal dari Pekanbaru, Riau, yang rencananya akan dikirim ke Cakung, Jakarta Timur, dan Bekasi, Jawa Barat.

Petugas gabungan dari Balai Karantina Lampung, pihak kepolisian, dan lembaga konservasi Flight Indonesian Protection Birds bertindak cepat pada Rabu malam, 23 April 2025. Mereka menemukan total 326 ekor burung yang dikemas dalam kondisi sempit dan tanpa dokumen resmi kekarantinaan.

Yang lebih mencengangkan, dari ratusan burung tersebut, 132 ekor di antaranya merupakan satwa yang masuk dalam kategori dilindungi. Beberapa jenis yang ditemukan antara lain Burung Madu Sepah Raja, Cucak Ranting, Cucak Ijo Mini, Cucak Ijo, hingga Kinoi — semuanya memiliki peran penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem.

Menurut Kepala Balai Karantina Lampung, Donni Muksydayan, penyelundupan ini merupakan pelanggaran serius terhadap undang-undang konservasi. Ia menekankan bahwa tindakan tegas seperti ini diharapkan bisa menimbulkan efek jera bagi pelaku perdagangan satwa ilegal.

“Kami terus memperkuat pengawasan di jalur-jalur rawan, terutama di pelabuhan yang menjadi titik krusial pengiriman satwa ke luar daerah,” ujarnya dalam keterangannya.

Keberhasilan ini bukan hanya soal mencegah kejahatan lingkungan, tapi juga menyelamatkan ratusan nyawa burung dari perlakuan kejam dan eksploitasi. Burung-burung yang berhasil diselamatkan nantinya akan menjalani proses karantina dan rehabilitasi sebelum dilepasliarkan kembali ke habitat aslinya.

Penyelundupan satwa liar bukan sekadar pelanggaran hukum, tetapi juga bentuk ancaman nyata terhadap kekayaan hayati Indonesia yang kini semakin terancam punah. (*/nopri)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan