Menjemput Kiblat, Menyulam Harapan, Masjid Al Purnama Hadirkan Cahaya Baru

(Berita Boks).--Foto Dok---

Di tengah hamparan asa yang tumbuh di Pekon Bedudu, Kecamatan Belalau, Kabupaten Lampung Barat (Lambar), sebuah langkah bermakna mengukir jejak spiritual. Seperti embun pagi yang membasuh dahaga bumi, pembangunan Masjid Al Purnama hadir membawa secercah harapan baru.

Tim Hisab Rukyat Kementerian Agama (Kemenag) Lampung Barat hadir, tak sekadar menenteng alat ukur, tetapi membawa obor kehangatan pelayanan dan cahaya ketulusan. Di Pemangku II Waysemangka, di bawah langit biru yang memayungi semesta, tim profesional ini memastikan satu perkara yang tak ternilai: arah kiblat, kompas suci umat.

Dengan perangkat modern seperti teodolit, GPS, mizwalah, hingga kompas, mereka mengukir ketelitian dalam pengukuran. Seperti seorang pelukis yang menorehkan warna di kanvas kehidupan, metode hisab bayangan matahari dipakai untuk menentukan azimut 295° 25’ 50’’, arah sujud penuh keikhlasan.

Namun, lebih dari sekadar teknis, kehadiran mereka ibarat tangan negara yang mengelus lembut punggung rakyatnya. Tidak ada janji yang berdebu di ruang tunggu birokrasi. Di tempat itu juga, dengan printer dan stempel yang dibawa bak perajut benang waktu, Piagam Hasil Pengukuran dicetak dan diserahkan langsung kepada panitia pembangunan.

Kepala KUA Balik Bukit, Fathurrahman, S.Ag., M.H., bersama rekan-rekannya H. Nazri, A.Md., dan Budiono, A.Md.,  memimpin gerak. Bagi mereka, meluruskan arah kiblat sama dengan menuntun jiwa untuk senantiasa menapaki jalan yang diberkahi.

Sambutan hangat warga bagai angin sepoi yang menyapa ladang harapan. Kehadiran tim ini menjadi suntikan semangat, menambah kobaran tekad untuk segera mewujudkan rumah ibadah dambaan.

Peratin Alexander Metias, S.E., mengungkapkan rasa syukur yang membuncah. Bagi masyarakat Waysemangka, Masjid Al Purnama adalah jawaban dari doa-doa yang mengalir di sela malam dan siang—sebuah pelabuhan ruhani setelah perjalanan panjang menanti.

Cikal bakal masjid ini bermula dari niat setulus embun: Siti Rosmala Dewi menghibahkan sebidang sawah. Bak benih yang disiram cinta, lahan itu ditimbun dan dipersiapkan oleh pengurus Masjid At-Taqwa Waysemangka, didukung oleh pemerintah pekon dan masyarakat yang bergandengan tangan, seirama denyut nadi persaudaraan.

Dukungan pun mengalir deras, bagai sungai yang tak pernah surut. Salah satu tokoh, H. Purna Wirawan, S.E., M.M., Direktur Utama Grup Radar Lampung turut mengukir namanya dalam perjalanan mulia ini.

Kini, Masjid Al Purnama berdiri, bukan lagi sekadar impian yang bersembunyi di balik kelopak malam. Ia tumbuh menjadi menara cahaya, simbol kebangkitan spiritual dan sosial Way Semangka. Lebih dari sekadar tempat menunaikan salat, kawasan ini dirancang menjadi rest area religi, tempat musafir mereguk secangkir kopi bubuk hangat dan mencicipi manisnya gula merah khas Lampung Barat.

Nama “Al Purnama” dipilih bukan tanpa makna. Seperti bulan purnama yang memantulkan sinar di kelam malam, masjid ini diharapkan menjadi lentera harapan, menerangi persatuan umat, dan menyejukkan hati yang berlabuh di jantung Way Semangka. (*)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan