Gubernur Bengkulu Tiru Kebijakan Inovatif Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi

Gubernur Bengkulu Helmy Hasan dan Ustadz Dery Sulaiman.jpg. Foto/net--

Radarlambar.bacakoran.co -Gubernur Bengkulu, Helmi Hasan, belakangan ini dianggap banyak meniru gaya dan kebijakan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi. Kebijakan-kebijakan yang dianggap serupa antara lain larangan perpisahan dan wisuda sekolah, penggemblengan militer bagi siswa "nakal", hingga larangan membawa kendaraan pribadi ke sekolah. Tak hanya itu, Helmi juga dikenal dengan respons cepat terhadap keluhan warga melalui media sosial, terutama melalui akun TikTok resminya.

Pola komunikasi Helmi melalui TikTok membuatnya dijuluki sebagai "Gubernur TikTok" oleh sebagian warga. Menanggapi hal ini, Helmi tidak menampik dan mengaku bahwa ia memang terinspirasi oleh kebijakan-kebijakan Dedi Mulyadi yang dianggap inovatif dan layak diterapkan di Bengkulu.

Kebijakan Larangan Motor ke Sekolah, Inspirasi dari Dedi Mulyadi

Salah satu kebijakan yang tengah dipertimbangkan untuk diterapkan di Bengkulu adalah larangan siswa membawa motor ke sekolah. Helmi menyebutkan bahwa kebijakan ini tidak hanya memiliki nilai edukatif, tetapi juga berkaitan dengan keselamatan. Gagasan tersebut muncul setelah kejadian tragis yang menimpa dua siswi di Bengkulu yang meninggal dunia setelah motor yang mereka kendarai tersenggol truk angkutan batubara.

Helmi juga mengungkapkan keprihatinannya atas tingginya angka siswa yang berkendara tanpa SIM dan tidak mengenakan helm, yang tentu sangat berisiko bagi keselamatan mereka. Menurutnya, dengan melarang siswa membawa kendaraan ke sekolah, mereka bisa mengurangi potensi kecelakaan yang bisa terjadi di jalan raya.

Manfaat Berjalan Kaki ke Sekolah

Selain itu, Helmi juga menjelaskan manfaat yang bisa diperoleh jika siswa berjalan kaki ke sekolah. Menurutnya, dengan berjalan kaki, anak-anak akan lebih sehat, bangun lebih pagi, dan merasakan kebersamaan, tanpa adanya jarak antara siswa dari keluarga kaya dan miskin. Dengan kebijakan ini, Helmi berharap dapat menciptakan lingkungan yang lebih inklusif dan aman bagi siswa di Bengkulu. (*)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan