Perang Gaza Masuki Bulan ke-17, Israel Belum Capai Target, Hamas Kembali Menyerang

Militer Israel masih terus melancarkan serangan di Jalur Gaza.//Foto: REUTERS.--

Radarlambar.bacakoran.co-Konflik antara Israel dan Hamas di Gaza telah memasuki bulan ke-17, namun hingga saat ini, Israel belum berhasil mencapai tujuan utama mereka untuk menghancurkan kekuatan militer Hamas. Meskipun telah mengerahkan ribuan pasukan dan peralatan tempur canggih seperti tank, senjata laras panjang, dan buldozer, situasi di lapangan tetap buntu. Keberadaan Hamas yang terus terorganisir, bahkan selama periode gencatan senjata, mengejutkan Israel dan memaksa mereka untuk melanjutkan serangan militer.

 

Meskipun sudah berusaha keras, serangan militer Israel tidak membuahkan hasil signifikan. Selama masa gencatan senjata, Hamas menunjukkan kekuatan tempur yang masih utuh dengan munculnya pasukan Brigade Izzuddin Al-Qassam dalam jumlah besar. Hal ini memperlihatkan bahwa Hamas tidak hanya bertahan, tetapi semakin terorganisir dalam memperkuat jaringan militernya. Sebagai respons, Israel melanjutkan serangan meskipun berisiko bagi keselamatan sandera yang ditawan Hamas. Kondisi ini semakin memperburuk situasi di dalam negeri Israel, di mana banyak tentara yang mengalami gangguan psikologis akibat tekanan perang, kehilangan keluarga, dan dampak ekonomi.

 

Di dalam negeri Israel, kritik terhadap strategi militer yang diterapkan semakin meningkat. Media lokal mulai mempertanyakan efektivitas pendekatan militer yang digunakan dan mendesak adanya perubahan doktrin secara menyeluruh. Di sisi lain, Hamas terus memperkuat posisinya dengan merekrut lebih banyak pasukan, memperbaiki struktur organisasinya, dan memasang jebakan peledak di berbagai lokasi di Gaza.

 

Sementara itu, medan tempur di Gaza semakin rumit, dengan Israel kesulitan mengendalikan wilayah meskipun memiliki teknologi canggih. Insiden terbaru yang menewaskan dua prajurit elite dari unit Yahalom menjadi gambaran betapa berisikonya setiap operasi militer di kawasan tersebut. Laporan menunjukkan bahwa pasukan Israel juga menghadapi penyusutan kekuatan dan peralatan, meskipun hal ini berusaha disembunyikan dari publik. Ketidakmampuan untuk membebaskan sandera yang ditahan Hamas dianggap sebagai kegagalan besar dari operasi militer yang sudah berlangsung lebih dari setahun.

 

Hamas, di sisi lain, terus melancarkan serangan balasan yang efektif. Baru-baru ini, Brigade Al-Qassam meluncurkan serangan jebakan yang memancing pasukan Israel ke dalam terowongan yang dipenuhi bom. Serangan tersebut menewaskan dan melukai sejumlah tentara Israel. Hamas juga menghancurkan tank Israel dengan peluru kendali dan meledakkan rumah-rumah yang telah dipasangi bahan peledak, menewaskan pasukan infanteri yang berada di lokasi.

 

Dengan eskalasi yang semakin meningkat, konflik ini menunjukkan betapa brutal dan tak terduganya medan tempur Gaza. Banyak pihak kini mempertanyakan seberapa lama Israel dapat terus mempertahankan operasi militer ini tanpa menghadapi konsekuensi yang semakin besar, baik dari segi militer, sosial, maupun politik.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan