Viral Video Youtuber John-Riana di Desa Adat Ratenggaro, Sumba Barat Daya

Viral Video Youtuber John-Riana di Desa Adat Ratenggaro, Sumba Barat Daya. Foto/net--

Radarlambar.bacakoran.co -Desa Adat Ratenggaro di Kecamatan Kodi Bangedo, Kabupaten Sumba Barat Daya, Nusa Tenggara Timur (NTT), mendadak viral setelah video perjalanan pasangan Youtuber John dan Riana, yang dikenal dengan kanal Jajago Keliling Indonesia, beredar luas. Video yang diunggah pada 17 Mei 2025 itu memperlihatkan pengalaman mereka saat mengunjungi desa adat yang terkenal dengan budaya dan keindahan alamnya.

Dalam video tersebut, John dan Riana tampak menikmati berbagai aktivitas wisata seperti berfoto, menaiki kuda, dan menerbangkan drone. Namun, perjalanan itu tidak berjalan mulus karena mereka dimintai uang oleh beberapa warga dengan tarif yang lebih tinggi dari kesepakatan awal. Mereka juga menjelaskan bahwa tidak ada loket resmi di desa tersebut, sehingga warga memungut biaya secara sukarela dengan alasan kompensasi parkir dan tiket masuk.

Pasangan ini mengaku sempat kecewa dan merasa pengalaman berwisata di sana kurang menyenangkan. Mereka sempat mendapatkan permintaan uang dari anak-anak hingga orang dewasa dengan berbagai alasan, termasuk membeli buku dan uang rokok. Meski begitu, mereka tetap menyukai keindahan alam dan keramahan umum masyarakat Sumba.

Sebelum berkunjung, John dan Riana telah membaca ulasan negatif mengenai Ratenggaro dari dua tahun lalu, tapi berharap kondisi di sana sudah membaik. Mereka juga mengonfirmasi bahwa loket tiket yang selama ini disebut-sebut sudah tidak beroperasi akibat konflik internal warga.

Insiden tersebut terjadi pada 12 Mei 2025, dan video baru diunggah beberapa hari kemudian setelah mereka meninggalkan Sumba. Saat hendak meninggalkan desa, mereka kembali dihadang oleh beberapa warga yang meminta uang tambahan.

Meski menghadapi pengalaman kurang menyenangkan di Desa Adat Ratenggaro, John dan Riana menegaskan bahwa keindahan dan keramahan masyarakat di wilayah NTT khususnya Sumba tetap terjaga. Mereka berharap pengalaman ini tidak merusak citra NTT dan tetap mendorong wisatawan untuk menjelajahi kekayaan budaya dan alam di sana. (*)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan