Penyebab Keracunan MBG Terungkap

BGN saat rapat sinergitas dengan beberapa kementerian berkompeten. Foto Dirjen Peternakan dan Keswan RI. Foto DOk--
Dalam pelaksanaannya, BGN bekerja sama dengan berbagai pihak, termasuk Dinas Kesehatan, ahli lingkungan, serta pakar di bidang makanan dan minuman. Langkah ini merupakan bagian dari strategi komprehensif mencegah terulangnya kasus serupa di masa depan.
Demi menjamin mutu layanan SPPG, BGN telah menetapkan sejumlah standar baru. Penataan dapur dimodifikasi agar lebih higienis, termasuk penggunaan material berbasis stainless steel, sistem blok terbuka tanpa sekat, dan pemisahan ruang penyimpanan bahan makanan. Prosedur penggunaan alat masak juga ditingkatkan dengan menerapkan standar khusus, seperti penggunaan talenan dan pisau terpisah untuk setiap jenis bahan makanan.
SPPG kini diarahkan untuk beroperasi dengan sistem semi-industri. Mitra katering dituntut meningkatkan fasilitas, termasuk menyediakan area penyimpanan basah dan kering yang memadai serta lemari pendingin berskala besar. Penyesuaian ini dilakukan agar proses produksi makanan berjalan lebih terstruktur dan efisien.
Guna menjamin kelayakan operasional SPPG, BGN tengah menyusun sistem sertifikasi yang meliputi aspek higiene, sanitasi, serta kepatuhan terhadap standar Hazard Analysis and Critical Control Points (HACCP). Sertifikasi tersebut ditargetkan mulai diterapkan pada Juni atau paling lambat Juli mendatang. Lewat skema ini, setiap SPPG akan dievaluasi dan diberi akreditasi, dengan kategori mulai dari "baik" hingga "unggul".
Langkah ini diharapkan dapat memperkuat pelaksanaan program MBG di seluruh Indonesia, sekaligus mencegah terjadinya kasus serupa di kemudian hari. (*/rinto)