Singgasana Kuno Dinasti Nguyen Dirusak, Pria Tak Stabil Mental Ditangkap

Dinasti nguyen. Foto/Net--
Radarlambar.bacakoran.co - Sebuah insiden mengejutkan terjadi di Istana Thai Hoa, salah satu bangunan paling bersejarah di Kota Hue, Vietnam, pada Sabtu, 24 Mei 2025. Seorang pria diamankan oleh pihak berwenang setelah merusak singgasana kuno yang berasal dari masa kejayaan Dinasti Nguyen.
Dinasti Nguyen dikenal sebagai kekaisaran terakhir Vietnam yang memerintah dari tahun 1802 hingga 1945. Selama pemerintahannya, dinasti ini mendirikan Kota Hue sebagai ibu kota pusat kekuasaan dan kebudayaan. Hingga kini, jejak kejayaan dinasti tersebut masih terlihat dari monumen-monumen bersejarah di kota tersebut yang telah diakui sebagai Situs Warisan Dunia oleh UNESCO.
Singgasana yang menjadi korban tindakan vandalisme ini terletak di dalam Istana Thai Hoa, sebuah bangunan megah yang dulunya digunakan sebagai tempat kaisar menggelar pengadilan dan upacara kenegaraan. Singgasana tersebut bukan hanya simbol kekuasaan, tetapi juga bagian dari warisan budaya nasional yang tak ternilai harganya.
Insiden bermula saat seorang pria, yang tampak mengalami gangguan kejiwaan, menerobos area terlarang yang telah dibatasi tali pengaman. Ia kemudian naik ke atas singgasana dan berteriak tanpa arah, sebelum akhirnya mematahkan bagian sandaran tangan kiri singgasana, yang diketahui berbentuk kepala naga – simbol penting dalam budaya kerajaan Vietnam.
Kerusakan tersebut segera menarik perhatian otoritas setempat. Foto dari lokasi kejadian menunjukkan potongan sandaran tangan naga tergeletak di lantai istana, mencerminkan betapa seriusnya dampak dari perbuatan itu. Pria tersebut langsung diamankan dan dibawa untuk pemeriksaan kejiwaan lebih lanjut.
Sebagai respons terhadap insiden ini, pemerintah Vietnam langsung meningkatkan langkah-langkah pengamanan di seluruh kompleks bersejarah Kota Hue. Penjagaan terhadap artefak dan peninggalan budaya diperketat untuk mencegah terulangnya kejadian serupa di masa mendatang.
Peristiwa ini menjadi pengingat akan pentingnya menjaga dan melindungi warisan budaya yang menjadi saksi bisu sejarah bangsa. Kerusakan terhadap satu artefak bukan hanya soal kehilangan benda fisik, tetapi juga hilangnya sebagian cerita masa lalu yang membentuk jati diri suatu negara. (*)