Puluhan Peserta Didik TK Negeri 2 Sukau Ikuti Simulasi Manasik Haji
MANASIK HAJI : Peserta didik TK Negeri 2 Sukau, yang sudah berpakaian ihrom,mengikuti Simulasi Manasik Haji di Masjid Baiturrohim Komplek Pemkab Lampung Barat, Rabu 31 Januari 2024. Foto Dok--
BALIKBUKIT - Dengan semangat, yang diiringi oleh keluarga dan guru, para peserta didik TK Negeri 2 Sukau Kecamatan Balikbukit, yang sudah berpakaian ihrom, mengikuti Simulasi Manasik Haji di Masjid Baiturrohim Komplek Pemkab Lampung Barat, Rabu 31 Januari 2024
Manasik haji yang menjadi sarana untuk memperkenalkan rukun islam kelima kepada peserta didik usia dini itu di bimbing langsung oleh Kasi Penyelenggara Haji dan Umroh (PHU) pada Kantor Kementerian Agama (Kankemenag) Lambar Drs. Hi. Pirdaus Sablie, M.Pd.I, dan hadiri Kepala TK Negeri 2 Sukau Suarni, S.Pd serta di ikuti 50 perserta didik
Kepala TK Negeri 2 Sukau Suarni mengatakan simulasi manasik haji ini menjadi kegiatan rutin yang diadakan untuk mengedukasi para peserta didik tentang bagaimana mempraktekan pelaksanaan ibadah haji yang menjadi rukun islam kelima.
“Simulai manasik haji tahun ini di ikuti sekitar 50 siswa. Ini sudah menjadi kegiatan rutin beberapa tahun belakangan ini untuk menambah wawasan peserta didik tentang tata cara pelaksanaan ibadah haji,” ujarnya
Disisi lain, Kasi PHU Pirdaus Sablie menyambut baik program kegiatan simulasi manasik haji untuk siswa pra sekolah ini. Simulasi manasik haji ini, dimaksudkan agar anak semenjak dini, paling tidak memperoleh gambaran dan rasa ketertarikan, yang pada akhirnya bagi siswa dan termasuk gurunya, bila sudah berkemampuan bisa mendaftar haji.
“Simulasi manasik haji ini, sudah menjadi program kegiatan terutama untuk siswa pra sekolah baik TK maupun RA, kami harap apalagi sekolah saat ini sudah menerapkan kurikulum merdeka, artinya pembelajaran tidak hanya teoritis namun sudah diseimbangkan juga dengan praktek,” ujarnya
Karena itu, mungkin simulasi manasik haji seperti ini bukan hanya untuk siswa pra sekolah, akan tetapi juga untuk siswa SD/MI, SMP/MTS bahkan siswa SLTA, khususnya untuk pelajaran agama Islam. Hal ini didasarkan pada apa yang dirasakan oleh Seksi PHU, dalam kesehariannya memberikan pelayanan kepada calon jamaah haji dimana ada jemaah calon haji yang sakit permanen atau wafat dan sudah mendaftar haji, namun keluarga atau anaknya yang menjadi ahli waris enggan untuk mengambil porsi orang tuanya dengan alasan tidak ada yang siap.
“Sehingga inilah yang sangat disayangkan, ketidaksiapan dari pengganti haji bisa jadi karena pemahamannya tentang haji, belum mendalam, termasuk pengetahuan manasik, Pemerintah berdasarkan (Kepdirjen PHU No 130/2020) sudah memberikan peluang untuk ahli waris, bagi jamaah haji yang wafat terhitung 29 April 2019 bisa digantikan no porsinya oleh ahli warisnya, termasuk yang sakit permanen. porsi yang digantikan tidak berubah, sesuai dengan estimasi pemberangkatan pada saat pendaftaran,” jelasnya
Kemudian hal yang disayangkan lainnya adalah ketika porsi tersebut sudah dekat dengan masa pemberangkatan, akan tetapi dari pihak ahli waris tidak siap sehingga porsi batal pendaftaran (Setoran awalnya ditarik). Pada jika akan mendaftar dari awal, untuk Lampung tahun 2024 estimasi menunggu 22-23 tahun lamanya. “Disinilah pentingnya kita menanamkan pemahaman tentang bagaimana menjalani haji kepada anak usia dini, mungkin kelak diantara mereka mendapat kesempatan atau panggilan untuk melaksanakan rukun islam kelima itu, dan setidaknya sudah ada sedikit bekal,” harapnya. (*)