Suhu 40 Derajat Celcius, Jamaah Haji Pesbar Alami Flu Ringan

Ilustrasi haji 2025-----
PESISIR TENGAH - Menjelang pelaksanaan puncak ibadah haji di Padang Arafah, sebagian jamaah haji asal Kabupaten Pesisir Barat (Pesbar), mengalami gangguan kesehatan ringan berupa batuk dan flu. Hal itu disebabkan oleh kondisi cuaca ekstrem di Tanah Suci yang kini mencapai lebih dari 40 derajat Celsius.
Kasi Penyelenggara Haji dan Umrah pada Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Pesbar, Hera Rohmawati, S.E., M.M., mengaku berdasarkan laporan dari petugas pendamping haji yang berada di Arab Saudi, diketahui sebagian kecil jamaah memang mengeluhkan gejala flu dan batuk. Namun secara keseluruhan, para jamaah dalam kondisi fisik yang cukup baik untuk melanjutkan rangkaian ibadah, termasuk menuju puncak pelaksanaan haji di Arafah.
“Alhamdulillah, kondisi kesehatan jamaah secara umum dalam keadaan baik dan stabil. Memang ada sebagian kecil jamaah yang mengalami batuk dan flu ringan, namun hal itu masih dalam batas yang wajar dan tidak menghambat aktivitas ibadah mereka,” ujar Hera Rohmawati, Rabu, 4 Juni 2025.
Menurut Hera, cuaca panas yang menyengat menjadi faktor utama yang memengaruhi kondisi kesehatan para jamaah. Dengan suhu yang melampaui 40 derajat Celsius di siang hari, tubuh jamaah harus beradaptasi dengan perubahan suhu yang cukup drastis dibandingkan dengan iklim di tanah air. Selain itu, kelelahan fisik akibat padatnya jadwal ibadah juga menjadi pemicu menurunnya daya tahan tubuh sebagian jamaah.
“Cuaca di Tanah Suci sangat panas. Itu menjadi tantangan tersendiri bagi para jamaah, terlebih bagi mereka yang sudah lanjut usia atau memiliki kondisi kesehatan tertentu. Namun kami terus melakukan pemantauan dan pendampingan agar jamaah tetap menjaga kesehatannya, seperti cukup istirahat, minum air putih yang banyak, dan mengenakan perlindungan diri saat beraktivitas di luar ruangan,” jelasnya.
Masih kata dia, dalam rangka menghadapi puncak pelaksanaan ibadah haji, yaitu wukuf di Arafah, seluruh jamaah haji asal Kabupaten Pesbar dijadwalkan untuk diberangkatkan ke Padang Arafah pada Rabu sore, 4 Juni 2025 waktu Arab Saudi. Pemberangkatan dilakukan secara bergiliran berdasarkan lantai tempat jamaah menginap di hotel, guna menghindari penumpukan dan memastikan proses perpindahan berlangsung tertib dan aman.
“Insya Allah, sore ini seluruh jamaah Pesbar akan bergerak menuju tenda di Arafah. Pemberangkatan dilakukan bertahap dari hotel per lantai. Kita berharap seluruh proses berjalan lancar dan jamaah tiba dengan selamat serta dalam kondisi yang baik,” katanya.
Lebih lanjut Hera menjelaskan bahwa puncak ibadah haji, yaitu wukuf di Arafah, dijadwalkan dilaksanakan Kamis, 5 Juni 2025. Wukuf merupakan momen paling sakral dalam seluruh rangkaian ibadah haji, karena menjadi penentu sah atau tidaknya ibadah haji seorang muslim. Karena itu, pihak Kemenag Kabupaten Pesbar bersama petugas pendamping haji terus berupaya memastikan seluruh jamaah siap secara fisik dan mental untuk menjalani ibadah ini dengan khusyuk.
“Momen wukuf adalah inti dari ibadah haji. Kita semua berharap tidak ada kendala yang berarti, dan seluruh jamaah Pesbar bisa menjalani ibadah ini dengan lancar serta mendapatkan haji yang mabrur. Semoga mereka juga selalu diberi kekuatan dan kesehatan hingga seluruh rangkaian ibadah selesai,” tandasnya.(yayan/*)