Wakil Rais Syuriah MWCNU Balikbukit, Ingatkan Orangtua Adalah Suri Tauladan Shalat Bagi Anaknya

BALIKBUKIT - Keluarga adalah poros penting dalam proses pembentukan kepribadian seorang anak. Kebiasaan yang dilihat, dialami oleh seorang anak dari ayah dan ibunya maka secara langsung ataupun tidak langsung akan selalu menjadi ingatan dalam fikiran bahkan sangat mungkin akan diikuti atau ditiru oleh anak-anaknya seperti halnya kebiasaan shalat 5 waktu tepat waktu juga shalat berjamaah. 

“Orang tua jadilah suri tauladan bagi anak-anaknya dalam ibadah shalat , Ayah dan Ibu adalah madrasah pertama dan utama bagi putra-putrinya. Perlu kita ingat kembali peran orang tua terhadap anak-anak yang telah diamanahkan oleh Allah SWT, yaitu menanamkan nilai-nilai ketauhidan dan nilai-nilai keagamaan kepada anak-anak sejak dini seperti halnya kewajiban shalat 5 waktu tepat waktu juga halnya shalat berjamaah,” ungkap Wakil Rais Syuriyah Majelis Wakil Cabang (MWC) Nahdlatul Ulama (NU) Balik Bukit Ust Muhammad Ridho Andrio pada acara Peringatan Isra Miraj Nabi Muhammad SAW bertempat di Masjid Al Iman Lingkungan Sukamenanti 1, Kelurahan Pasar Liwa, Selasa malam 30 Januari 2024.

Ust Ridho yang juga pengasuh Pondok Pesantren Al Falah Lingkungan Seranggas Pasar Liwa itu mengingatkan bahwa dalam mendidik ibadah shalat anak orang tua dapat melakukannya dengan berbagai macam metode, mulai mengajak anak-anak shalat berjemaah dimasjid , mendampingi shalat, juga membiasakan shalat tepat waktu.      

“Pembiasaan itu penting untuk diterapkan dalam pembentukan akhlak dan rohani anak-anak sejak usia dini untuk kedepan terbiasa hidup teratur, disiplin dalam kehidupan sehari-hari," ujar Ust M Ridho.

Dihadapan sekitar 100an jemaah Masjid Al Iman Lingkungan Sukamenanti 1 dan Lingkungan Sukamenanti 2 Kelurahan Pasar Liwa diantaranya juga hadir Anggota DPRD Lampung Barat Nopiyadi tersebut, Ust M Ridho menegaskan pentingnya ibadah Shalat dalam Agama Islam. “Dalam sebuah hadits, Rasulullah SAW bersabda : “Shalat adalah tiang agama, maka siapa yang mendirikan shalat, berarti ia menegakkan sendi-sendi agama, dan siapa yang meninggalkan shalat, berarti ia telah meruntuhkan sendi-sendi agama, maka tegakkan tiang-tiang agama itu, agar kita tidak termasuk sebagai orang yang meruntuhkan agama, " pungkas Ust M Ridho.

Sementara itu Ust Pendi Ketua Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Al Iman dalam sambutannya mengajak segenap jemaah untuk mengambil hikmah dari tuasiah yang disampaikan Ust M Ridho pada peringatan Isra Miraj Nabi Muhammad SAW 1445 H.

 "Melalui peringatan ini, kita mengenang perjalanan spiritual Nabi Muhammad SAW yang luar biasa, ketika beliau melakukan perjalanan malam dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa dan kemudian naik ke langit untuk menerima perintah mendirikan Shalat 5 Waktu. Peristiwa ini mengandung makna yang mendalam dan memberikan pelajaran berharga bagi kita semua, melalui peringatan Isra Miraj ini, kami berharap dapat memperkuat iman dan meningkatkan ketaqwaan kita kepada Allah SWT,” pungkas Ust Pendi. (*)