iPhone Penumpang Hilang di Pesawat Garuda, Kru Dibebastugaskan Sementara

Harga Tiket Bakal Naik: Ilustrasi Pesawat Garuda Indonesia./ Foto: dok. Garuda Indonesia--
Radarlambar.bacakoran,.co -Garuda Indonesia tengah menjadi sorotan setelah muncul laporan hilangnya ponsel milik penumpang dalam penerbangan Jakarta–Melbourne pada 6 Juni 2025. Pihak maskapai langsung merespons serius laporan tersebut dengan membuka investigasi internal menyeluruh.
Direktur Niaga Garuda Indonesia, Ade R. Susardi, menyampaikan bahwa seluruh awak kabin yang bertugas saat insiden itu terjadi kini dibebastugaskan sementara dari operasional penerbangan. Langkah ini diambil demi memastikan proses investigasi berjalan objektif dan transparan.
Menurut laporan, penumpang bernama Michael Tjendara menyadari iPhone miliknya raib usai pesawat mendarat di Melbourne. Ponsel yang sebelumnya ia simpan di kantong kursi, tak lagi ditemukan. Ia langsung melaporkan kejadian itu ke kru kabin dan kemudian ke bagian lost and found Garuda di Melbourne.
Namun yang membuat kasus ini semakin ramai, aplikasi “Find My iPhone” menunjukkan lokasi terakhir ponsel sempat berada di sebuah hotel di kawasan Southbank—tempat di mana kru Garuda diinformasikan menginap pada hari kejadian. Tak lama kemudian, sinyal ponsel berpindah ke area sungai, menimbulkan dugaan bahwa perangkat itu sengaja dibuang.
Kisah ini menjadi viral setelah Michael membagikannya di akun Instagram pribadinya. Banyak warganet mempertanyakan standar keamanan dan tanggung jawab Garuda Indonesia sebagai maskapai nasional.
Garuda menegaskan bahwa sejak awal laporan diterima, kru telah menjalankan prosedur standar dan langsung berkoordinasi dengan otoritas bandara untuk melakukan pencarian. Meski begitu, fakta bahwa perangkat bisa terlacak hingga ke lokasi yang ditinggali kru telah memicu spekulasi liar di ranah publik.
Pihak maskapai menegaskan bahwa investigasi masih berlangsung dan akan dilakukan secara tuntas. Garuda juga menjamin bahwa kasus ini menjadi pelajaran penting dalam memperkuat pengawasan terhadap keamanan barang milik penumpang di dalam kabin.
Kasus ini kini bukan sekadar soal ponsel hilang, melainkan menyentuh kredibilitas maskapai dalam menjaga kepercayaan penumpang—sesuatu yang sangat mahal di industri penerbangan. (*)