Kawanan Gajah Menjauh, Kepala Resort TNBBS Pastikan Lakukan Blokade

03022024--

BALIKBUKIT - Kepala Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS) Resort Suoh Lampung Barat Sulki, S.H., memastikan bahwa saat ini kawanan gajah liar yang berjumlah sebanyak 18 ekor berada jauh dari permukiman.

Menurut Sulki, kawanan gajah tersebut berada di sekitar gunung loreng dan mendekati lereng bukit tepatnya di hutan mampu dekat letusan.

”Kami terus melakukan upaya blokade pada jalur-jalur supaya tidak turun ke permukiman atau lahan pertanian milik masyarakat di Pekon Gunung Ratu Kecamatan BNS dan Pekon Suka Marga Kecamatan Suoh,” ungkap Sulki Jumar 2 Februari 2024.

Namun, kata dia, upaya blokade kawanan gajah tersebut kerap terkendala cuaca dimana wilayah tersebut kerap dilanda hujan deras, sehingga menyulitkan petugas untuk melakukan pemantauan dan upaya penghalauan.

”Khususnya pada saat malam hari, upaya blokade ini kerap terkendala, namun kami pastikan bahwa kami terus berupaya maksimal agar ketentraman masyarakat terhadap satwa yang dilindungi tersebut tetap terjaga dan kawanan gajah bisa masuk ke dalam hutan rimba,” kata dia.

Sebelumnya, Anggota Satgas Penanganan Konflik Gajah Suoh Sugeng Hari Kinaryo Adi mengungkapkan, kawanan gajah tersebut cukup agresif sehingga sangat membahayakan masyarakat maupun Satgas yang melalukan penghalauan.

"Beberapa hari ini kawanan gajah mendekati sawah dan permukiman di tiga pekon, bahkan sempat mendekat di belakang Indomaret Pekon Gunung Ratu dan mendekati areal persawahan masyarakat," ungkap Sugeng Kamis 1 Februari 2024.

Menurutnya, upaya yang dilakukan pihaknya saat ini yakni dengan melakukan blokade agar kawanan gajah tersebut tidak terus merangsek ke areal persawahan dan permukiman yang bisa menimbulkan kerugian materi bagi masyarakat.

"Kami upayakan untuk menghalau kawanan gajah tersebut, jangan sampai masuk ke areal persawahan masyarakat yang saat ini sudah ditanami dan sedang subur-suburnya, terlebih masuk ke permukiman yang bisa menimbulkan kerugian lebih besar dan tentunya membahayakan," ujar Sugeng.

Menurutnya, untuk upaya mendorong agar kawana gajah tersebut kembali memasuki hutan rimba Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS) sebagai habitat aslinya pihaknya masih kesulitan. Karena kawana gajah tersebut cukup agresif dan hanya berputar-putar di wilayah tiga pekon tersebut.

”Sudah diupayakan untuk di dorong tetapi kondisinya kawanan gajah tersebut cukup agresif, sehingga upaya yang kami lakukan saat ini yakni melakukan blokade agar jangan sampai kawanan gajah tersebut terus mendekati persawahan dan permukiman," pungkasnya. (*)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan